“Jangan lari kamu, ayo mau di mana, kapan kamu berani berantem, saya tidak takut” kata Asmad menirukan ancaman Heriyanto.
Atas kejadian tersebut, Asmad melapor ke Polsek Pulau Panggung dengan SPTL Nomor : SPTL LP/GAR/B/01/II/RES.1.6/2024/SPKT/SEK PANGGUNG/RES TGMS/POLDA LPG.
“Kami merasa shok dan taruma atas kejadian itu dan kami berharap pihak kepolisian memproses perkara ini dengan seadil-adilnya, supaya kedepan tidak terulang lagi, adanya seorang pengayom masyarakat bertindak arogan di depan umum” pungkas Asmad.
Sementara menurut keterangan Iyan, malam itu dirinya hanya silahturahmi di tempat keluarganya, ia pun tidak mau mencari ribut, sehingga pernyataan Iyan membuat Heri tambah emosi.
“Pokoknya ini wilayah saya, kalau kamu macam-macam berhadapan sama saya, sambil nunjuk bahkan sudah nyabut Sajam tapi dipisah, Asmad juga sempat juga dicekik sama Heri.” terang Iyan menirukan perkataan Oknum Kakon.
Iyan menjelaskan, karena melihat situasi yang tegang dan oknum Kakon semakin arogan sehingga ia lari untuk mengamankan diri karena oknum Kakon itu terlihat membawa senjata tajam.
“Saya dikejar Heri yang bawa Sajam, sementara saya tidak bawa apa-apa, bukan karena takut memang niat kami tidak mau cari masalah.” Pungkasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polsek setempat terkait kejadian tersebut.
Diketahui, informasi yang didapat, peristiwa tersebut dilatarbelakangi unsur politik perbedaan dukungan Caleg antara Heriyanto Kakon Airbakoman dengan Asmad beserta kawan-kawannya. ***
