Scroll untuk baca artikel
EkonomiNasional

Diduga Kebobolan, Data Nasabah BSI Disebar Peretas

×

Diduga Kebobolan, Data Nasabah BSI Disebar Peretas

Sebarkan artikel ini
Sistem Keamanan Bank Syariah Indonesia diduga Dibobol, Data Nasabah Disebarluaskan oleh Kelompok Peretas Ransomware

WAWAINEWS.ID – Serangan terhadap Bank BSI sepertinya bertubi-tubi membuat layanan bank syariah terbesar di Indonesia tersebut dilaporkan sempat lumpuh selama kurang-lebih lima hari.

Namun demikian BSI mengatakan seluruh layanan perbankan sudah berangsur normal dan pulih sejak Kamis 11 Mei 2023 lalu.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Perampok Bank Syariah Metro Madani Bacok Karyawan dan Gasak 3 HP Xiaomi

Kekinian muncul hal baru sistem Keamanan Bank Syariah Indonesia diduga Dibobol, Data Nasabah Disebarluaskan oleh Kelompok Peretas Ransomware.

Pada hari ini, Bank Syariah Indonesia (BSI) dilanda kejadian yang menggemparkan. Sebuah kelompok peretas atau hacker yang sangat terampil setelah sebelumnya telah berhasil membobol sistem keamanan bank menggunakan ransomware yang mematikan, kini mereka menyebarluaskan data nasabah dan perusahaan di Deepweb setelah negoisasi tidak tercapai.

BACA JUGA :  Survei LPI: Elektabilitas Anies Melejit, Erlangga Hanya 1,1 Persen

Salah satu tujuan dari tindakan ini telah terbaca dengan jelas yaitu bermaksud melakukan pemerasan sejumlah uang pada perusahaan. Tapi nasabah juga harus khawatir sebab simpanan pada bank BSI dapat raib kapanpun.

BACA JUGA: Launching Bank Sampah Wawai di Lampung Selatan

Serangan peretas ini dilakukan dengan keahlian tinggi, berhasil menembus pertahanan yang kuat yang ada di Bank Syariah Indonesia. Sasaran utama mereka adalah untuk mengeksploitasi informasi sensitif yang tersimpan dalam sistem bank, termasuk nomor rekening nasabah, data pribadi, dan catatan keuangan. Data yang berhasil diretas ini bukan hanya berarti aset finansial semata, tetapi juga kepercayaan yang besar yang telah diberikan oleh nasabah kepada bank.

BACA JUGA :  Indonesia, Ukir Sejarah Gelar Pemilu Serentak 17 April 2019

Ransomware yang digunakan oleh peretas ini memiliki kemampuan untuk mengenkripsi data dan data perusahaan serta nasabah sudah disebarkan ke publik. Mungkin akan ada kesepakatan kali kedua terkait sejumlah uang yang sangat besar dibayarkan dalam batas waktu yang ditentukan. Kelompok peretas tersebut mengklaim memiliki akses ke informasi yang sangat rahasia, yang dapat merusak reputasi bank dan menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi nasabah.