Pertanian

Dinas TPHP Lamsel, Klaim Realisasi Program Serasi 60 Persen

×

Dinas TPHP Lamsel, Klaim Realisasi Program Serasi 60 Persen

Sebarkan artikel ini

LAMSEL –  Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikutlura dan Perkebunan  Kabupaten Lampung Selatan,  Noviar Akmal mengklaim realisasi program Selamatkan Rawa Sejahterakan petani (Serasi) di dua kecamatan wilayah setempat sudah mencapai 60 persen.

Diketahui di Lampung Selatan Program Serasi dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan TNI AD, Kejaksaan dengan leading Dinas Pertanian Lamsel.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Program tersebut adalah bentuk perhatian negara kepada petani agar bisa dua sampai tiga kali panen dalam setahun. Kegiatan tersebut baru tahun ini dilaksanakan di Lamsel.

“Harapannya bisa cepat selesai. Program Serasi ini bukan proyek,  dan pelaksananya Gapoktan, semua mereka bertanggungjawab di lapangan,”ungkap Noviar Akmal.

BACA JUGA :  Tak Terpilih Jadi Kades, Ini Harapan Rasmadi kepada Penggantinya

Dikatakan Program Serasi adalah kerja bersama dalam mensukseskan swasembada pangan, menuju ketahanan pangan. Untuk di Lamsel, sambung Noviar,  menyampaikan mendapatkan jatah seluas 2.515 hektar.

Lahan tersebut jelasnya berada di dua kecamatan, meliputi Kecamatan Palas ada enam desa dan Kecamatan Sragi tiga Desa.

Kasi Intelejen, Kajari Lamsel, Kunto Menambahkan Kejaksaan posisinya dibidang hukum. Mengadvokasi kendala-kendala apa  yang di alami oleh Dinas pertanian terhadap program tersebut.

Dia berharap, Petani dapat meningkatkan peruduksinya, bisa menjadi PAD kabupaten Lamsel sendiri, dan petani bisa menjaga pelaksanan saat pengerjaan.

Dia menyarankan untuk dua kecamatan yang mendapat bantuan program Serasi tersebut, kedepannya dapat memaksimalkan hasil pruduksi, untuk kesejahteran.”Jadi mohon setelah kegiatan ini selesai, bisa di jaga bersama. Pemerintah sudah mempasilitasi dan memberikan apa yang mereka butuhkan,”tandasnya.

BACA JUGA :  Antisipasi Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Bentuk Satgasus

Supaya bibit, Air tercukupi, Banjir juga masih bisa di kendalikan. Sehingga para petani juga bisa memaksimalkan, dan jadi Lebih Untuk PAD Lampung Selatan. Harap kunto.

Ketua Gapoktan Tani Maju, Iskandar menerangkan seluas 670 hektar areal persawahan yang di normalisasikan saluran air nya terbagi di empat titik, pertama sepanjang 1,8 KM, titik kedua  sepanjang 1,5 KM, ketiga sepanjang 2,8 KM, yang lain nya belum selesai di ukur karena belum diketahui letaknya.

Menurutnya program tersebut biayanya mencapai Rp1,5 milyar. Dengan biaya satu hektar mencapai Rp4 jutaan lebih.(Endri)