Scroll untuk baca artikel
SosialZona Bekasi

Dinsos Bekasi: PMKS Tidak Naik, Hanya “Pulang Pergi” ke Jalanan

×

Dinsos Bekasi: PMKS Tidak Naik, Hanya “Pulang Pergi” ke Jalanan

Sebarkan artikel ini
Robert TP Siagian Kadisprindag Kota Bekasi
Robert TP Siagian Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi -foto doc

KOTA BEKASI – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi, Robert TP Siagian, menyatakan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bekasi relatif stabil alias tidak ada lonjakan.

Meski begitu, ia mengakui ada fenomena “pulang-pergi” yang membuat wajah jalanan Bekasi tak pernah benar-benar bersih dari gelandangan, pengemis, maupun anak jalanan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kalau lonjakan sih ya tidak ada. Akan tetapi setelah kita lakukan rehabilitasi dan dikembalikan ke daerah asalnya, mereka kembali ke jalan lagi,” ujar Robet, Senin (22/9/2025).

Pernyataan ini seolah menegaskan bahwa PMKS bukan hilang, tapi hanya berganti lokasi.

Menurut Robert, persoalan PMKS terutama berakar dari masalah ekonomi masyarakat. Ironisnya, sebagian besar PMKS yang meramaikan jalanan Bekasi justru bukan warga asli Bekasi, melainkan “pendatang musiman” dari luar daerah.

“Itu sebabnya kami lakukan pemulangan ke daerah asal. Bersama Satpol PP kami lakukan penertiban sesuai Perda, lalu rehabilitasi atau pemulangan,” jelasnya.

Dengan kata lain, strategi pemerintah adalah reunifikasi: mengembalikan PMKS ke kampung halaman masing-masing. Namun, ibarat bola karet, sebagian dari mereka kerap memantul kembali ke jalanan kota.

Robert menambahkan, Pemkot Bekasi terbantu dengan adanya kebijakan pemerintah pusat. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kini sudah diperbarui menjadi Data Sosial Ekonomi Nasional (SEN).

Perubahan ini disebut sebagai upaya membuat “satu data” untuk pengentasan kemiskinan.

Namun, di lapangan, data sering kali terasa lebih rapi dibanding nasib warga yang dicatat di dalamnya.

Jika PMKS berasal dari luar daerah, Pemkot Bekasi memilih opsi pemulangan. Jika ternyata warga asli Bekasi, Dinsos berjanji akan melakukan rehabilitasi, termasuk kerja sama dengan yayasan sosial, panti, atau rumah singgah.

“Kalau ada asal daerahnya, kita kembalikan. Kalau tidak, ya kita kerjasama dengan panti dan rumah singgah untuk rehabilitasi,” tutup Robert.

Masalah PMKS di Bekasi lebih mirip dengan siklus musiman. Pemerintah menertibkan, PMKS dipulangkan atau direhabilitasi, lalu jalanan kembali ramai.

Seperti hujan yang reda tapi selalu turun lagi, PMKS selalu menemukan jalan pulang ke jalan raya.

Bekasi boleh saja punya data SEN yang canggih, tapi bagi para PMKS, yang penting bukan data melainkan makan hari ini, dan tidur di mana malam nanti.***

SHARE DISINI!