Scroll untuk baca artikel
KesehatanLampung

Dipercaya Tingkatkan Imun, di Tenggara Lamtim Daun Sungkai Diolah Jadi Teh

×

Dipercaya Tingkatkan Imun, di Tenggara Lamtim Daun Sungkai Diolah Jadi Teh

Sebarkan artikel ini
daun sungkai diolah menjadi teh tubruk, dipercaya bisa menambah imun tubuh

LAMTIM – Peningkatan virus Corona di wilayah Kabupaten Lampung Timur, membuat warga setempat yang mayoritas tinggal di pedesaan mulai mencari -cari obat herbal dari dedaunan untuk menjaga imun atau menambah daya tahan tubuh.

Salah satunya dengan meminum rebusan Daun Kayu Sungkai jadi trend baru warga di wilayah Tenggara Lampung Timur, tak herana saat ini daun tersebut diburu untuk dijadikan penambah daya tahan tubuh. Namun belum diketahui secara pasti seperti apa khasiatnya. Mereka hanya percaya daun sungkai bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Mereka mengakui bahwa dari dulu warga di pedesaan sudah mengetahui kegunaan daun sungkai biasa untuk mengobati jika anak panas tinggi, pilek dan batuk. Dengan mengkonsumsi rebusan daun sungkai bisa menurun. Namun setelah wabah pagebluk terus meningkat warga mulai panik dan percaya daun sungkai mampu menangkal penyakit dengan cara meminum rebusan daun sungkai secara rutin.

BACA JUGA :  Tolak Serahkan Uang, Pegawai BRILink di Sukadana Luka Parah Dibagian Kepala Dihantam Palu
Kepitan, Warga di wilayah Tenggara Lampung Timur, saat mengambil daun sungkai untuk diolah menjadi minuman dengan cara direbus. Dia percaya daun itu mampu menambah daya tahan tubuhnya.

Daun Sungkai merupakan kayu alam tumbuhan liar yang banyak di daerah Sumatra dan Kalimantan dari zaman dulu dipercaya untuk mengobati anak-anak sampai orang dewasa yang mengalami demam, batuk pilek,sesak nafas dan di percaya juga bisa meningkatkan imun tubuh. Biasa nya tumbuh di daerah lembab dan tanah nya mengandung banyak unsur air, seperti di pinggir kali atau rawa-rawa.

Bahkan saat ini banyak warga di wilayah Tenggara Lamtim, mengolah daun saungkai menjadi teh karena viral di media sosial, ia pun mendapat banyak pesanan dari berbagai tempat di Indonesia. Hal itu diakui Rahman Bulex, salah satu warga Margasekampung, Lamtim yang saat ini mengolah daun sungkai menjadi teh dengan cara manual.

BACA JUGA :  Sementara Dawam-Hadi Unggul di Lamtim Versi Hitungan Cepat

“Sekarang di Lampung Timur, lagi tren daun sungkai ditengah meningkatkan virus korona. Banyak warga berburu daun sungkai karena dipercaya bisa meningkatkan imun tubuh. Bahkan dari luar daerah ikut pesan,”ujar Rahman, kepada Wawai News, Kamis (29/7/2021).

Hingga akhirnya Rahman, mengolah daun sungkai menjadi teh agar daun tidak rusak. Hal tersebut untuk memenuhi banyaknya permintaan dari luar daerah.”Kan, ga mungkin di kirim daun begitu saja, busuk dan layu nanti belum sampai ke tujuan. Makanya diolah jadi teh,”papar Rahman, mengaku sudah kirim ke Bali dan daerah lainnya.

Proeses pembuatan daun sungkai menjadi teh cukup mudah jelasnya, daun tersebut hanya dikeringkan lebih dulu tapi untuk proses pengeringannya dia menyarankan jangan terkena matahari langsung. Pengeringan cukup dibantu oleh angin. Jika pengeringan langsung dengan paparan sinar matahari menurut Rahman bisa mengurangi khasiat dari daun Sungkai tersebut.

BACA JUGA :  ASN Lamtim Bolos Hari Pertama Kerja, Sanksi Tegas Menanti

“Setelah daun Sungkai mengering, baru kita cacah untuk jadi teh tubruk (teh kasar),”jelasnya menceritakan pengalaman pribadi.

Ia pun menceritakan awal mula membuat teh daun sungkai tersebut berawal dari pengalamannya. Karena sempat sakit demam, batuk, pilek, terus indra perasa hilang. Saat itu ia mencari refrensi di youtube, hingga dan melihat salah satu kabupaten membuat ramuan daun Sungkai.

Bahkan jelasnya bupati nya langsung yang meramu obatanya yang berbahan daun sungkai untuk mengatasi penyakit yang sama seprti dirinya alami.

“Akhirnya saya coba cari daun Sungkai ini, dan dijadikan jadikan jamu godok. Setelah saya konsumsi, Alhamdulillah badan saya kembali sehat sperti sedia kala,”jelasnya mengatakan rasa daun Sungkai ini segar, seprti kita minum teh hijau saja. (Kandar)