Scroll untuk baca artikel
Internasional

Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru

×

Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru

Sebarkan artikel ini
Zetro Leonardo Purba (40)

LIMA – Dunia diplomasi Indonesia kembali tercoreng bukan oleh skandal pesta mewah, bukan pula oleh kasus korupsi visa, melainkan oleh suara tembakan di jalanan Peru.

Zetro Leonardo Purba (40), Penolong Ketua Kanselari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, meregang nyawa setelah diberondong tiga lelaki tak dikenal di depan apartemennya di Daerah Agile, Senin malam waktu setempat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Diplomat Indonesia itu sedang bersepeda bersama istrinya ketika dicegat oleh para pria bersenjata. Setelah ditembaki, korban dibawa ke Klinik Javier Prado, tempat dokter hanya menyatakan kematiannya.

Istrinya, yang kala itu sedang menunggu di pintu masuk, menjadi saksi bisu bagaimana keamanan yang dijanjikan diplomasi internasional ternyata tak lebih kokoh dari pintu pagar kos-kosan Jakarta.

Polis Peru menyebut motif pembunuhan masih misterius. Ada yang menduga dendam, ada pula yang menuding urusan gelap antar jaringan internasional. Apapun itu, nyawa diplomat Indonesia tetap saja murah bahkan di luar negeri, di mana seharusnya imun kebal diplomatik berlaku.

Menurut Major Daniel Guivar dari polisi setempat, pelaku diyakini bukan warga Peru, alias sesama orang asing. Ironinya, diplomat Indonesia mati di tanah asing oleh tangan asing, sementara negara asal hanya bisa mengirimkan belasungkawa via Instagram resmi Kementerian Luar Negeri.

Kementerian Luar Negeri Indonesia bergerak cepat dengan pernyataan standar: “Mengucapkan duka cita, berkoordinasi dengan otoritas Peru, memastikan hak keluarga terjamin.” Selesai.

Kalimat yang sama bisa dipakai untuk kasus kecelakaan, banjir, hingga WNI ditangkap karena narkoba di luar negeri.

Miris seorang diplomat yang seharusnya punya lapisan keamanan ekstra bisa ditembak begitu saja, bagaimana nasib rakyat jelata yang paspornya sudah lusuh tapi harus tetap mengadu nasib di negeri orang?

Kasus Zetro Purba bukan hanya tragedi personal, tapi juga tamparan bagi wajah diplomasi Indonesia. Sebab nyawa diplomat yang seharusnya dijaga negara, ternyata berakhir seperti film laga kelas B: tewas ditembak di depan rumah sendiri.

Dan sekali lagi, negara hanya bisa menjawab dengan doa.

Menurut informasi awal dari kepolisian setempat, diplomat tersebut baru tiba di Peru lima bulan yang lalu dan sedang menjalankan tugas diplomatik di KBRI Lima. Istrinya tidak terluka selama serangan tersebut, tetapi berada di bawah perlindungan polisi.***

SHARE DISINI!