Scroll untuk baca artikel
Politik

DPR Dibubarkan Tanpa Dekrit, Cukup Pakai Tombol PAW Massal: Negeri Auto-Refresh!

×

DPR Dibubarkan Tanpa Dekrit, Cukup Pakai Tombol PAW Massal: Negeri Auto-Refresh!

Sebarkan artikel ini
Direktur Rumah Politik, Fernando EMaS
Direktur Rumah Politik, Fernando EMaS

JAKARTA – Suasana politik nasional makin panas, tapi bukan karena DPR rajin kerja lembur, melainkan karena rakyat sudah keburu muak. Demonstrasi yang berlangsung berhari-hari, disertai kerugian dan korban, dipicu oleh perilaku anggota DPR yang dianggap tak punya empati.

Harga kebutuhan pokok naik, pengangguran makin bertambah, tapi para wakil rakyat justru kompak menikmati kenaikan tunjangan rumah mewah. Rakyat antre minyak goreng, mereka malah sibuk upgrade interior ruang tamu dengan sofa impor.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, melihat kondisi ini sudah seperti kompor meledak. Ia menyarankan langkah “bom atom politik”: Pergantian Antar Waktu (PAW) massal untuk semua anggota DPR.

“Kalau tahun 1959 Bung Karno mengeluarkan Dekrit, lalu 2001 Gus Dur juga sempat bikin dekrit, sekarang eranya beda. Presiden nggak perlu repot-repot keluarkan dekrit, cukup partai politik melakukan PAW berjamaah. Ganti semua wajah di DPR, siapa tahu Indonesia dapat bonus kelegaan,” ujar Fernando dengan nada satir.

Fernando bahkan secara khusus menyoroti Partai Gerindra yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Ia berharap Prabowo memimpin dengan contoh, mem-PAW seluruh anggota DPR dari fraksinya, lalu mendorong partai koalisi melakukan hal serupa.

“Kalau memang slogan ‘bersama rakyat’ mau dibuktikan, ya ini saatnya. Jangan hanya rakyat yang disuruh sabar, DPR juga harus rela diganti. Anggap saja ini refresh system, kayak HP yang suka nge-hang terus butuh restart,” tambahnya.

Menurut Fernando, langkah ekstrem ini mungkin jadi satu-satunya cara untuk meredam amarah publik. Karena kalau dibiarkan, unjuk rasa bisa makin liar, sementara DPR makin nyaman tidur siang di ruang sidang.

Rakyat sendiri, lewat spanduk-spanduk di jalan, sudah terang-terangan bersuara: “Kalau DPR nggak bisa kerja, biar rakyat yang bekerja—menurunkan DPR.”

Kini bola panas ada di tangan Presiden Prabowo. Apakah ia akan memilih langkah aman dengan meredam situasi biasa-biasa saja, atau benar-benar menggebrak dengan PAW massal yang akan membuat DPR serasa kelas baru di sekolah politik: mulai dari nol lagi.

“Kalau memang Prabowo mau tercatat dalam sejarah, ini momen emasnya. Bayangkan, sekali PAW, bisa bikin DPR jadi edisi limited edition,” tutup Fernando.***

SHARE DISINI!