Scroll untuk baca artikel
Politik

DPR Tak Perlu Reaktif Dan Emosional Tanggapi Kritik Najwa

×

DPR Tak Perlu Reaktif Dan Emosional Tanggapi Kritik Najwa

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Sikap keras dan reaktif dari segelintir anggota DPR RI terhadap pesan yang disampaikan wartawan senior Najwa Shihab disayangkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.

Orang dekat Prabowo Subianto ini, menyamakan sikap segelintir anggota DPR RI seperti cacing yang kepanasan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Pesan Najwa pada DPR RI itu mewakili pandangan masyarakat, dimana rakyat menitipkan suaranya pada mereka untuk disuarakan. Sangat tidak pantas sampai sampai memberikan ancaman hukuman segala,” ujar Arief Poyuono lagi sambil menambahkan, Presiden Joko Widodo yang dikritik ribuan kali saja tidak pernah reaktif.

BACA JUGA :  Lawan Korona, PKB Lamtim Serentak Semprot Disinfektan

“Ingat lho, kalian itu hanya wakil kami di negara ini. Yang kalian ucapkan dan kalian lakukan itu atas nama kami rakyat Indonesia,” tambah dia lagi.

Menurut hemat Arief Poyuono, seharusnya pesan Najwa itu menjadi cermin untuk melihat kembali apakah penyusunan UU oleh DPR secara virtual bisa dianggap sah. Dalam hal ini Najwa Shihab benar, karena memang ada UU atau aturan hukum yang membenarkan pembahasan RUU secara virtual.

Dia juga mengatakan, yang kini terjadi adalah justru DPR mencoba menganggu program-program Jokowi yang saat ini dibutuhkan rakyat di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, program Kartu Pra Kerja yang belum-belum sudah dianggap berbau korupsi, bahkan KPK diminta untuk menyelidiki sementara tidak ada indikasi korupsi.

BACA JUGA :  Tambah Gerindra, Nizar-Novrizal Kantongi 20 Kursi untuk Pilkada Lingga 2024

Hal lain yang disoroti aktivis buruh ini adalah, protes terhadap program Kartu Pra Kerja justru disampaikan anggota koalisi pemerintah.

“Para wakil rakyat yang kami hormati dan sayangi cobalah kalian sejenak berkotempelasi. Sudah layakkah kalian menjadi wakil kami di DPR dan menyuarakan kepentingan rakyat yang susah ekonominya dan kehilangan pekerjaannya. Sadar, jangan reaktif dan emosi serta penuh dendam pada rakyat yang tidak puas,” demikian Arief Poyuono.