Scroll untuk baca artikel
Lampung

Dua Bocah Hanyut di Irigasi Pesawaran, Satu Ditemukan Meninggal Satu Dalam Pencarian

×

Dua Bocah Hanyut di Irigasi Pesawaran, Satu Ditemukan Meninggal Satu Dalam Pencarian

Sebarkan artikel ini
Dua Bocah tenggelam di Irigasi Pesawaran terlihat proses pencarian dilakukan tim Basarnas bersama warga - foto doc

PESAWARAN — Saluran irigasi yang sejatinya menjadi urat nadi pertanian di Desa Batang Hari Ogan, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung, berubah menjadi saksi bisu tragedi memilukan. Dua bocah perempuan dilaporkan tenggelam saat berenang di aliran irigasi tersebut, Jumat (12/12/2025).

Dari peristiwa itu, satu korban ditemukan meninggal dunia, sementara satu lainnya masih dalam pencarian. Korban meninggal diketahui bernama Alivia Ayu Hanifa (12). Sementara satu bocah lainnya, Keysa (12), hingga kini belum ditemukan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Keduanya diketahui merupakan pelajar dan warga Dusun II Desa Batang Hari Ogan. Peristiwa bermula saat lima anak berenang bersama di saluran irigasi yang arusnya dikenal cukup deras.

Keceriaan sore hari berubah menjadi kepanikan ketika salah satu anak diduga terseret arus karena tidak memiliki kemampuan berenang yang memadai.

BACA JUGA :  Mantan Pj Kakon Martanda Banyak Tinggalkan Masalah Penggunaan Dana Desa 2020

Upaya penyelamatan spontan yang dilakukan temannya justru berujung petaka, karena arus air terlalu kuat untuk dilawan oleh tubuh-tubuh kecil tersebut.

Kepala Kantor SAR Lampung, Deden Ridwansah, mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian dari kepolisian setempat sekitar pukul 17.15 WIB.

“Berdasarkan informasi awal, salah satu anak terseret arus dan temannya yang berusaha menolong malah ikut hanyut. Arus cukup deras sehingga keduanya tidak mampu menyelamatkan diri,” ujar Deden, Sabtu (13/12).

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Rescue Kantor SAR Lampung langsung dikerahkan dan tiba di lokasi sekitar pukul 17.57 WIB.

Bersama unsur gabungan, tim segera melakukan pencarian dengan metode penyisiran visual di sekitar lokasi kejadian perkara (LKP) serta penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet.

BACA JUGA :  Bertambah Tiga, Kasus Meninggal Mencapai 47 Kasus

Upaya tersebut membuahkan hasil sekitar pukul 19.34 WIB. Korban Alivia Ayu Hanifa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada radius kurang lebih 850 meter dari titik awal hanyut. Jenazah korban kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Sementara itu, pencarian terhadap Keysa (12) masih terus dilakukan. Operasi SAR sempat berlangsung hingga pukul 24.00 WIB, namun terpaksa dihentikan sementara akibat keterbatasan pencahayaan dan kondisi lapangan yang tidak memungkinkan. Pencarian dijadwalkan dilanjutkan kembali pada Sabtu (13/12) dengan memperluas area penyisiran.

Dalam operasi ini, Tim SAR Gabungan melibatkan berbagai unsur, antara lain Tim Rescue Kantor SAR Lampung, Polsek Tegineneng, BPBD Kabupaten Pesawaran, Tagana, perangkat desa, serta masyarakat setempat.

Sejumlah peralatan SAR seperti perahu karet, alat selam, alat komunikasi, dan perlengkapan pendukung lainnya turut dikerahkan.

BACA JUGA :  Sosok Terduga Teroris di Pesawaran Dikenal Sebagai Guru Ngaji

Tragedi ini kembali menjadi pengingat pahit bahwa saluran irigasi dan aliran air bukanlah tempat bermain, meski kerap tampak jinak di permukaan. Kelalaian kecil dapat berujung kehilangan besar, terutama bagi anak-anak.

Deden pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di sekitar sungai, irigasi, maupun aliran air berarus deras.

“Jika terjadi kondisi darurat, masyarakat dapat segera menghubungi Emergency Call Basarnas di nomor 115 yang dapat diakses secara gratis selama 24 jam,” pungkasnya.

Kini, doa dan harapan dipanjatkan agar satu korban lainnya segera ditemukan, sementara duka mendalam menyelimuti keluarga yang kehilangan buah hati mereka akibat irigasi yang berubah menjadi jalan pulang terakhir.***