LampungLingkungan Hidup

Dua Dusun di Menanga Desa Gunung Agung, Terisolir

×

Dua Dusun di Menanga Desa Gunung Agung, Terisolir

Sebarkan artikel ini

LAMTIM – Luapan way Sekampung di wilayah Desa Gunung Agung, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, memutus jalur alternatif ke dua dusun di Menanga wilayah setempat. Hal tersebut berdampak dua dusun wilayah setempat saat ini terisolir.

Banjir melanda desa Gunung Agung, sangat di rasakan warga dua dusun di  Menanga, karena jalur alternatif untuk keluar desa tersebut terputus hingga mengganggu aktifitas sehari-hari mereka terutama anak sekolah dan warga yang bekerja di luar dusun tersebut.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Banjir mulai melanda sejak Sabtu (26/1/2020). Ini memang langganan banjir setiap tahunnya. Tapi belum ada upaya dari Pemerintah setempat,”ujar Narto, yang biasa menunggu rakit penyebrangan, Minggu (27/1/2020).

BACA JUGA :  Katar Sekampung Udik Dukung Langkah Kades GSB Laporkan Akun FB Diduga Sebar Fitnah ke Polisi

Narto, mengaku diuntungkan dengan banjir sebenarnya karena warga banyak menggunakan raket yang dibuatnya untuk penyebrangan. Namun demikian dia berharap ada perhatian pemerintah agar warga desa Menanga tidak terisolir akibat banjir.

Narto, mengaku memasang tarif sekali penyebrangan untuk kendaraan roda dua Rp5000.

Sementara Harto (45), warga setempat berharap agar jalan penghubung antar dusun dapat di tanggul, dan diberi jambatan yang bisa mengantipasi banjir jika volume air nya lebih tinggi.

Dia juga mengakui selain memutus jalur penghubung dampak banjir musiman tersebut  banyak lahan pertanian yang terkena dampaknya. Ratusan hektar tanaman padi dan jagung warga di wilayah tersebut terendam banjir.

Musyati (37) petani setempat mengharap bantuan kepada dinas terkait agar  petani yang terkena dampak banjir musiman ini tidak hanya diberi bibit baik padi atau jagung setelah banjir surut.

BACA JUGA :  Mulyadi Irsan Lantik Dua Pj Kepala Pekon di Tanggamus, Satunya Kakon Sinarjawa

“Kami berharap tidak hanya dibantu bibit saja, tapi modal karena dengan banjir musiman ini kami sangat merugi. Gagal panen, ada bibit tapi modal ga ada sama saja petani tetap kesusahan untuk melakukan penanaman kembali,”ujarnya.

Ketua Korcam Tagana Sekampung Udik, Anshori

Sementara Ketua Korcam Tagana sekampung udik Ansori, mengakui bahwa banjir di wilayah tersebut masih dalam ke adaan relatif aman. Menurutnya wilayah yang terkena banjir itu sendiri menjadi lokasi langganan banjir.

“Kantong, langganan banjir memang banyak di Sekampung Udik, tapi masih relatif aman,”tegasnya. (Abu Umar)