LAMPUNG TIMUR – Terungkap, limbah pabrik pengolahan singkong atau tapioka PT. Bukit Kencana Mas (BKM) di Sindang Anom, Lampung Timur, selama ini langsung dialirkan ke sungai alam melalui irigasi khusus menuju Way Sekampung.
Berdasarkan investigasi awak media bersama Supri aktivis lingkungan di Sekampung Udik, di lokasi PT BKM pada 8 November 2024, menemukan ada saluran langsung semacam irigasi untuk membuang limbah cair dari perusahaan tapioka itu dan bermuara pada Way Sekampung.
Irigasi semacam drainase khusus untuk saluran limbah dari perusahaan tapioka tersebut diperkirakan mencapai 500 meteran lebih dan berakhir di Way Sekampung.
Limbah cair perusahaan Tapioka terlihat keluar dari celah tembok pembatas lingkungan pabrik dengan lahan warga dengan dibuatkan bolongan khusus ke saluran irigasi yang melintasi pinggir tembok dan perkebunan kelapa sawit menuju ke Way Sekampung.
Terpantau langsung di lokasi limbah tersebut mengeluarkan banyak busa disertai aroma tak sedap disepanjang jalur irigasi pembuangan dugaan sisa olahan tapioka PT BKM. Limbah cair itu terlihatkotor dengan mengeluarkan busa mengalir setiap waktu menuju Way Sekampung.
Untuk diketahui bahwa pabrik pengolahan tapioka PT BKM itu sendiri sudah bertahun-tahun beroperasi. Selama ini biota air di Way Sekampung kerap mati mendadak, akibat limbah cair yang dialirkan langsung ke Way Sekampung.
Warga sekitar bernama Warsito, membenarkan jika limbah cair pabrik pengolahan Tapioka di Sindang Anom tersebut dibuang langsung ke Way Sekampung.
“Limbah cair itu selama dibuang melalui saluran khusus semacam drainase pinggiran perusahaan serta melalui lahan warga. Dulu sempat tanaman yang di lewati oleh limbah itu tidak tumbuh dengan baik,”ujarnya.
Tokoh Pemuda di Sekampung Udik, Supri meminta PT BKM tersebut tidak membuang limbah langsung ke Way Sekampung. Dikatakan dia, siapa yang bisa menjami bahwa limbah dari perusahaan Tapioka tersebut tidak berbahaya.
“Nama juga perusahaan pasti cari untung, saat ada pemeriksaan limbah bisa disetting tidak berbahaya. Tapi hasil pantauan langsung kami, kemarin terlihat limbah cari dari PT BKM itu kental berbusa diduga berbahaya terutama bagi biota air di Way Sekampung,”tegas Supri Kuncir sapaan akrabnya ini.
Dia meminta DLH Lampung Timur turun, memastikan dan memberi pemahaman pada warga yang tinggal di bantaran Way Sekampung, dan sehari-hari mencari rejeki dari mencari ikan di Way Sekampung/
“Jika hujan selama ini kerap terjadi ikan bertaburan mati, diduga akibat air limbah itu bisa terjadi dari perusahaan sekitar entah benar atau tidak dari perusahaan yang mana. Karena ada dua perusahaan besar yang diduga membuang limbah langsung ke Way Sekampung ini,”tegas dia.***