Wisata

DUH, Pelantar Wisata Istana Kota Rebah Berubah Fungsi, Jadi Spot Mancing di Tanjungpinang

×

DUH, Pelantar Wisata Istana Kota Rebah Berubah Fungsi, Jadi Spot Mancing di Tanjungpinang

Sebarkan artikel ini
Pelantar mangrove seyogyanya menjadi tempat wisata hutan mangrove di Istana Kota Rebah, Kota Tanjungpinang, Kepri berubah fungsi menjadi spot mancing warga setempat.
Pelantar mangrove seyogyanya menjadi tempat wisata hutan mangrove di Istana Kota Rebah, Kota Tanjungpinang, Kepri berubah fungsi menjadi spot mancing warga setempat.

TANJUNGPINANG – Pelantar yang dibangun melalui uang rakyat dengan nilai cukup fantastis di Kota Tanjungpinang, untuk menjadi tempat wisata hutan mangrove di Istana Kota Rebah, Kota Tanjungpinang, Kepri berubah fungsi menjadi spot mancing warga setempat.

Tidak ada wisatawan terlihat hadir di lokasi pelantar Mangrove Istana Kota Rebah untuk berswafoto, atau hanya sekedar healing. Kekinian kondisi pelantar mengkhawatirkan terlihat rapuh, berlumut dan tak terawat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Lokasi wisata pelantar Mangrove Istana Kota Rebah yang dibangun melalui uang negara cukup fantastis itu, kekinian hanya menjadi spot mancing bagi warga sekitar.

BACA JUGA :  Way Seppuk, Surga Tersembunyi di Tanggamus

Kondisi pelantar yang menampilkan panorama hutan Mangrove di Sungai Carang, Tanjungpinang itu memprihatinkan. Tidak terlihat seperti tempat wisata yang terawat sesuai tujuan awal pembangunan.

Menurut warga sekitar yang ditemui saat mancing di salah satu sudut pelantar mengakui pengunjung ada pada saat ada event misalnya seperti festival Gunung Bintan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Muhammad Nazri menegaskan, saat ini pelantar Istana Kota Rebah memang belum bisa untuk difungsikan.

Disbudpar Tanjungpinang melarang pengunjung yang datang ke wisata Istana Kota Rebah, untuk tidak melintas di jembatan tersebut.

Hal ini, berkaitan dengan segi keamanan bagi wisatawan yang datang ke lokasi itu.

BACA JUGA :  Kembangkan Potensi Wisata, Pemkab Lamtim Belajar ke Malang

“Kami mengimbau plantar Istana Kota Rebah untuk tidak dikunjungi atau dilintasi dulu sementara. Takutnya ada wisatawan yang jatuh, nanti siapa yang mau bertanggungjawab,” tegas Nazri.

Namun demikian jelasnya, rencana untuk merenovasi pelantar Istana Kota Rebah sudah dibahas. Namun, melihat kondisi keuangan Pemko yang mengalami defisit, renovasi itu tidak jadi dilaksanakan hingga hari ini.

Diketahui bahwa pembangunan plantar Istana Kota Rebah, Tanjungpinang tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021, dengan nilai sekitar Rp 3,1 miliar.***