BEKASI – PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) mendukung perekonomian desa kembali tumbuh dengan stimulus modal usaha sebesar Rp20 juta.
Ada tiga desa di sekitar lokasi kilang BBWM mendapatkan program corporate social responsibility (CSR), yaitu Desa Bunibakti, Kedungjaya, dan Kedungpengawas.
Direktur Utama BBWM, Prananto Sukodjatmoko, bersama jajaran meninjau tempat usaha desa yang menggunakan dana CSR itu.
Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Budidaya Perikanan Air Tawar di Kampung Pangkalan, Desa Kedungpengawas, Kecamatan Babelan. Di sana Prananto melihat langsung kondisi tambak.
Di tempat itu ada sekitar 35 kolam apung (Keramba) berisi ikan mujaer merah dan hitam yang diurus oleh Kelompok Tani Rakyat.
“Saya sangat berterima kasih atas kedatangan Bapak Dirut. Alhamdulillah (bantuan) sangat bermanfaat bagi masyarakat kita. Budidaya ini mudah-mudahan berkesinambungan dan berjalan lancar,” ucap Kepala Desa Kedungpengawas Nasarudin, Kamis (26/11/2020).
Masa panen ikan mujaer itu sekira 3 bulan. Pakan yang dibutuhkan tiap hari sebanyak 1,5 karung dengan harga pakan per karung Rp160 ribu.
Bapak Nama, selaku Ketua Poktan dan pengelola tempat tersebut, mengatakan tak ada kendala hama pada budidaya ikan mujaer. Akan tetapi, vitalitas ikan tergantung pada cuaca.
“Kalau hama enggak. Dia kalau hujan tengah hari, biasanya ada yang mati,” ucap dia.
Harga ikan mujaer hitam mencapai Rp20 ribu per kilo, sedangkan mujaer merah Rp22 ribuan.
Kepada media, Prananto, menjelaskan kegiatan CSR di tiga desa itu berjalan dengan lancar. Di Desa Bunibakti kegiatan yang berjalan adalah budidaya ikan air tawar dan perkebunan, sementara di Desa Kedungjaya kegiatan yang berjalan adalah Konveksi.
“Alhamdulillah program CSR sudah berjalan dengan baik, kita sudah melihat langsung, monitor langsung dan diskusi bagaimana ke depannya,” ucap Prananto.
Dalam program CSR di perusahaan pelat merah itu terdapat monitoring dan evaluasi. Setiap program CSR yang bergulir akan ditinjau lagi apakah akan diteruskan pada kegiatan yang sama atau diganti dengan kegiatan lain.
“Kita nanti tinggal tunggu hasilnya. Kalau melihat sepintas bisa menghasilkan positif. Nanti kita lihat di mana kendalanya, apakah dari pakan atau dari sisi penjualan,” katanya.
Prananto yakin usaha desa ini akan mendapat hasil positif, apalagi jika direncakan dan digarap secara matang.
Sementara itu, Ketua BUMDes Bunibakti, Syahril, berterima kasih kepada PT BBWM atas program CSR itu.
“Sebelumnya kami (BUMDes) sangat berterima kasih kepada PT BBWM yang telah memberikan CSR-nya untuk di desa kami khususnya untuk masyarakat Desa Buni Bakti. CSR yang diberikan kami kelola sebagai budidaya ikan lele, bibit bayam, serta konveksi majun,” kata dia.
“Adapun Budidaya Ikan lele kita menanam bibit lele sebanyak 12.000 ekor, serta bibit bayam yang kita sediakan untuk petani dan Konveksi saat ini kita berjalan untuk mengerjakan proyek majun dengan bekerja sama oleh BUMDes Kedungjaya,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Ketua BUMDes Kedung Jaya, Masduki, mengatakan bahwa CSR yang disalurkan PT BBWM sangatlah membantu perekonomian masyarakat di saat Pandemi Covid 19.
“Alhamdulillah adanya CSR ini sangat membantu perekonomian masyarakat, CSR ini kita gunakan khusus untuk usaha konveksi dengan dapat memperkejakan masyarakat yang dimana saat Pandemi ini ada warga yang di berhentikan dari tempat kerjanya, dan kita ikut sertakan dalam mengerjakan konveksi yang kita jalani ini,” ucap dia.
“Ada 5 warga yang kita kerjakan dan kita kasih upah dengan hasil konveksi per Minggu. Untuk konveksi ini kita fokus dengan membuat Masker dan Majun,” jelasnya.
Harapannya pun semoga PT BBWM dapat terus bersinergi dan menjalin silahturahmi yang lebih erat.
(*)