Selain bagian-bagian tubuh tersebut, dari TKP juga ditemukan baju switer warna abu-abu bertuliskan “ My Trip Adventure” dan “ the back Packer”, kaos dalam warna putih dan sarung golok warna coklat kayu.
“Diduga jenazah tersebut telah di acak-acak dan dimakan sebagian oleh binatang buas, sehingga ditemukan terpisah,” jelasnya.
Sambungnya, lokasi ditemukannya jenazah yaitu suatu aliran sungai dimana saat itu air surut sehingga hamparan daratan bebatuan.
Cuaca saat tim datang cerah sedikit mendung, situasi sekitar merupakan hutan marga yang di kelola masyarakat yang berlokasi sekitar 8 Km dari keramaian penduduk dimana terdapat pedukuhan atau rumah rumah penunggu kebun yang letaknya terpencil dari rumah satu kerumah lainya.
Kapolsek mengungkapkan, setelah proses identifikasi dan adanya barang bukti berupa baju yang ditemukan di TKP, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparatur pekon di Kecamatan Wonosobo agar masyarakat yang kehilangan keluarga dapat menginformasikan kepada pihaknya.
Usai koordinasi tersebut, datang Kepala Pekon Padang Manis Wonosobo, bersama warganya bernama Daimah (65) dan Dahlina (38) tahun ke RSUD Batin Mangunang.
Saat di RSUD-BM itu, warga Dahlina yang mengaku sebagai kakak ipar korban, setelah melihat barang bukti baju sweter warna abu-abu dan sarung golok yang ditemukan dari TKP, dirinya yakin bahwa mayat/jasad yang ditemukan adalah Sodri bin Cikwi, karena Dahlina merasa pernah mencuci sweter warna abu-abu yang berasal dari lokasi penemuan mayat.
Saat di dimintai keterangan lebih lanjut Dahlina mengatakan bahwa sekitar setengah bulan yang lalu, adik iparnya bernama Sodri yang sedang berada di Dusun Kampung Tengah Pekon Karangrejo Kecamatan Ulubelu Kabupaten Tanggamus memberikan kabar melalui handphone yang menyatakan hendak pulang ke Wonosobo