BEKASI – Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Bekasi (FKMPB) menjadi wadah baru sebagai penyambung lidah rakyat untuk dikomunikasikan dengan pemerintah daerah agar mendapat solusi dan perhatian.
FKMPB mengusung konsep forum komunikasi sosial kemasyarakatan untuk membantu keluhan masyarakat agar dikomunikasi ke pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, melalui jalur yang telah dimiliknya.
FKMPB memiliki pembina dari beberapa anggota dewan di Kabupaten Bekasi, yang menginginkan kemajuan buat masyarakat dan berujung pada kesejahteraan masyarakat Bekasi.
“Mari manfaatkan FKMPB, untuk aksi sosial kemasyarakat dengan mengkomunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Harapan dan tujuan bersinergi membangun daerah,”ungkap eko Setiawan, dalam rapat koordinasi program kerja bersama beberapa perwakilan ketua wilayah Kecamatan di Kantor Desa Tambun, Minggu (31/1/2021).
Dikatakan bahwa FKMPB sampai saat ini telah terbentuk 6 Koordinator Wilayah (Korwil) di beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi. Dia berharap Korwil yang ditunjuk bisa mensinergikan program FKMPB dengan merangkul perangkat desa ataupun sekolah guna peka terhadap keluhan di bawah.
Apa yang menjadi keluhan masyarakat di bawah tentunya akan dikomunikasikan dengan dinas atau pun anggota dewan di DPRD Kabupaten Bekasi. Begitupun sebaliknya fungsi FKMPB juga sebagai pengkomunikasi program daerah agar bisa tepat sasaran dan diketahui masyarakat.
“Selama ini banyak keluhan masyarakat di bawah, tapi mereka tidak bisa menyampaikan kepada siapa. Ini menjadi tugas utama FKMPB, contohnya seperti ada yang perlu berobat, keterbatasan dana atau jalan desa rusak, air bersih susah di kampung tertentu semua itu bisa diambil FKMPB untuk dikomunikasikan,”tandasnya.
Rapat terbatas membahas program kerja tersebut dihadiri langsung oleh Pembina FKMPB juga sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, M. Nuh dari Fraksi PKS.
Ustad M. Nuh dalam kesempatan itu mengapresiasi dan memberi semangat FKMPB Kabupaten Bekasi, untuk terus bekerja mencari keluhan dan membantu masyarakat di bawah yang membutuhkan pertolongan.
“Setiap Ormas ada manfaatnya, terutama untuk bisa merespon membantu orang yang lemah karena ketidak tahuannya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Ormas bisa membantu mengkomunikasikan ke mana. Itu adalah contoh kecil,”ungkap M. Nuh.
Sebaiknya FKMPB, lanjutnya memanfaatkan kelemahan tertentu untuk menguatkan posisinya. Kelemahan harus diselesaikan, tidak dilakukan pembiaran apalagi di manfaatkan oknum tertentu.
Menurutnya, masih banyak terjadi di bawah karena ketidak tahuannya akhirnya di manfaatkan oknum tertentu. Dia mencontohkan seperti pembuatan KTP saja, masih banyak keluhan masyarakat di bawah yang susah dan harus berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun hanya untuk mendapatkan KTP Elektronik dengan biaya tertentu. Padahal itu gratis.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Keinginan dan kebutuhan memiliki arti berbeda, FKMPB harus menjadi obor ditengah masyarakat karena Kabupaten Bekasi masih banyak yang harus dibenahi. Dia mengingatkan agar FKMPB tidak semata-mata mengejar proyek, hal tersebut bisa berakibat fatal.
“Jika tujuan FKMPB memiliki tujuan mengejar proyek tertentu dengan memanfaatkan kedekatan dengan dewan atau lainnya terusterang saya mundur jadi pembina. Tapi jika murni untuk sosial kemasyarakat membantu rakyat maka saya akan support,”tegasnya. (Kos)