“Hampir saya mati ditebas golok, untung saya tangkis, goloknya jatuh udah itu saya lari, saya dilempar pake golok tapi ga kena dan saya dengar mereka nembak, dor dor dor suaranya, untung saya ga kena” ungkap DR.
DR menjelaskan, setelah kejadian itu, isterinya didatangi Ketua RT bernama Sur, Ketua RT itu menyampaikan pada isterinya agar DR diminta datang ke rumah Ketua RT sehabis magrib.
BACA JUGA: Warga Karang Jawa Mulai Patok Lahan ex TDA di Lampung Tengah
“Saya disuruh Pak RT kerumahnya, kata Pak RT, Matori adeknya Yanto laporan ke Pak RT bahwa saya dituduh ngambil sawitnya Yanto di lahan bekas PT. TDA, setelah saya datang je rumah RT, Matorinya ga ada” jelasnya.
Dalam hal itu, Ketua RT, Suryanto mengungkapkan, ia mengaku tidak paham terkait persoalan Matori dengan DR yang meminta dirinya agar DR dipanggil kerumahnya, karena DR dirasa adalah waeganya sehingga ia memanggilnya.
BACA JUGA: Memanas, Warga Berencana Patok Lahan ex TDA di Lampung Tengah?
“Saya ga tau persoalannya, saya diminta Matori adeknya Yanto memanggil si … DR, tapi setelah … DR saya panggil dan sekarang disini, malah Matorinya ga mau kesini, saya jemput Matorinya di rumah Yanto, dia ga mau, ya sudah selesai lah, karena apa yang mau dibahas kalau Matorinya ga datang” tandasnya.