METRO – Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin memastikan sekolah di Bumi Sai Wawai siap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) baik itu TK, SD maupun SMP ketika nanti akan dilaksanakan.
Dikatakan bahwa simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah telah digelar, pada Kamis (26/08/2021). Pemerintah Kota Metro melaksanakan simulasi tata cara pembelajaran tatap muka kepada sekolah-sekolah salah satunya edukasi mulai dari PAUD, TK, kemudian SD dan SMP.
“Simulasi belajar tatap muka dilakukan di tiap sekolah jelang pembelajaran yang akan datang. Simulasi ini dilakukan sekaligus agar guru dan siswa biasa dalam pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 nantinya,” ungkap Wali kota.
Pembelajaran tatap muka disimulasikan di tiap sekolah agar murid dan guru bisa berinteraksi secara mudah. Simulasi pembelajaran ini juga mengajarkan agar setiap murid tidak terjadi learning loss yaitu situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum atau khusus atau kemunduran secara akademis, yang terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau ketidakberlangsungannya proses pendidikan.
Wahdi mengatakan pada saat dimulai belajar tatap muka, maka lebih baik diadakan di ruang terbuka. Selanjutnya, siswa dapat masuk kelas dengan terlebih dahulu mencuci tangan dan sebelum memasuki sekolah sudah memakai masker serta menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, jalur masuk dan jalur keluar bagi siswa berada pada arah yang berbeda disiapkan oleh guru. Ia pun meminta agar di tiap sekolah disiapkan ruang isolasi bagi siswa yang memiliki gejala sakit atau demam untuk dilakukan pemeriksaan.
Wahdi juga menambahkan, dalam satu ruangan kelas SD dan SMP hanya diisi oleh 15 orang siswa dari kapasitas total siswa 40 orang. Sedangkan untuk satu ruangan kelas PAUD dan TK diisi hanya 5 orang. Waktu pembelajaran sendiri dibatasi untuk siswa SD perkelas hanya 2 jam sedangkan siswa SMP 3 jam.
“Di kelas maksimal 15 orang, jadi apabila biasa 40, dilaksanakan menjadi 3 kelompok pembelajaran hanya 15, 15, 10. Jadi satu kelas 40 dibagi tiga kelompok agar tidak terjadi penumpukan di dalam kelas kecuali PAUD dan TK hanya 5 (orang) di dalam kelas,” katanya.
Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka di masa pandemi diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan dalam hal menerapkan protokol kesehatan.
“Dengan jam yang tidak lama tersebut, maka materi yang penting dan mana yang prioritas harus diberikan terlebih dulu. Sehingga proses belajar mengajar agar sampai tujuan,” katanya.
Pelaksanaan simulasi PTM di TK PGRI Kampus, SDN 2 Metro Timur, dan SMP N 3 Metro relatif berjalan dengan baik. Para siswa sudah menerapkan protokol kesehatan dengan dipantau langsung oleh para guru.
”Alhamdulillah kita melihat seperti ini, ini baru pertama nanti berulang akan terbiasa sehingga anak akan tahu tugas dan kerjanya,” katanya.
Jurnalis : Bustami