Scroll untuk baca artikel
Lintas Daerah

Gempa Bandung dan Garut Berkekuatan magnitudo 5.0, Ini Data Kerusakan dan Korban

×

Gempa Bandung dan Garut Berkekuatan magnitudo 5.0, Ini Data Kerusakan dan Korban

Sebarkan artikel ini

BANDUNG – Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar bergerak cepat untuk turut menangani dampak gempa bumi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut yang terjadi Rabu (18/9/2024).

Setelah mendapatkan laporan terkait kejadian gempa, BPBD Jabar langsung menurunkan tim ke lokasi yang terdampak gempa dan membawa logistik penanganan bencana berupa satu unit chainsaw, satu unit lampu portabel, satu unit genset, dan satu unit rotary saw.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Selain itu, BPBD Jabar juga membawa bantuan logistik berupa tenda pengungsi, sembako, air minum, dan makanan ke sejumlah lokasi.

Sejumlah daerah terdampak gempa berkekuatan magnitudo 5.0, mulai dari Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Tarogong Kaler di Kabupaten Garut sampai Kecamatan Kertasari di Kabupaten Bandung.

Saat ini, BPBD Jabar intens berkoordinasi dan berkoordinasi dengan BPBD kabupaten kota terdampak dan terasa getaran gempa.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Terlebih potensi gempabumi susulan masih sering terjadi beberapa kali dengan magnitudo 2-2.4. Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tidak terpancing dengan isu-isu yang belum dapat diverifikasi kebenarannya. Masyarakat diminta untuk memperbarui informasi kebencanaan hanya melalui sumber dari instansi maupun lembaga terkait,” kata Abdul Muhari dalam siaran persnya.

BACA JUGA :  Bencana Sukabumi Dilaporkan Tiga Korban Meninggal dan Empat Masih Dalam Pencarian

Sejumlah warga Kabupaten Bandung mengalami luka-luka. Mereka yang luka berat telah mendapatkan perawatan di fasilitas medis setempat.

Abdul Muhari menyebutkan, berdasarkan data BNPB pada Rabu (18/9) pukul 15.20 WIB, total korban luka sebanyak 81 orang di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut 1 orang.

Di Kabupaten Bandung, 23 orang mengalami luka berat dan 58 lainnya luka ringan. Mereka yang luka-luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan puskesmas yang berada di Kecamatan Kertasari.

Sementara itu, keluarga terdampak di Kabupaten Bandung dilaporkan sebanyak 491 KK dan di Kabupaten Garut sebanyak 209 KK.

BNPB memonitor adanya pengungsian warga di Kabupaten Bandung dengan jumlah 450 jiwa, di antaranya terkonsentrasi di Kantor Camat Kertasari.

Rumah terdampak di Kabupaten Bandung dilaporkan sebanyak 491 unit. Selain tempat tinggal, dampak pada bangunan di wilayah ini, di antaranya fasilitas kesehatan 5 unit, pendidikan 9, gedung pemerintah 2, fasilitas umum 18 dan tempat ibadah 27.

BACA JUGA :  PLTS-Biogas Karya ITB di Kuningan Manfaatkan Sumber EBT

Sedangkan di Kabupaten Garut, rumah terdampak sebanyak 209 unit, sarana pendidikan 7 dan fasilitas ibadah 5.

Petugas BPBD setempat masih terus memutakhirkan jumlah kerusakan dan tingkat kerusakan pada bangunan terdampak yang telah terdata.

BNPB terus melakukan koordinasi dengan pihak BPBD terkait dengan penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat BNPB telah bergerak menuju lokasi bencana untuk mendukung respons darurat.

Pj Gubernur Jabar Turun ke Lokasi

Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau wilayah terdampak gempa cukup parah yaitu Desa Cibeureum dan Desa Cikembang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024).

Gempa berkekuatan Magnitudo 5.0 itu meluluhlantakkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung dan Garut. Gempa akibat aktivitas sesar Garsela tersebut terjadi pada pukul 09.41 WIB.

Bey memastikan penanganan terhadap korban gempa akan maksimal termasuk bantuan yang saat ini paling dibutuhkan. Menurutnya, keselamatan warga menjadi yang utama.

“Keselamatan warga adalah yang utama, tempat pengungsian memang masih darurat tapi bantuan segera datang,” ujar Bey.

Warga Desa Cibeureum yang rumahnya rusak sudah dievakuasi ke tenda darurat. Warga yang rumahnya tidak hancur pun untuk sementara diimbau untuk berada di tempat evakuasi karena gempa susulan masih terjadi dengan kekuatan yang lebih kecil. Korban luka sudah dirawat intensif di rumah sakit.

BACA JUGA :  Tanggapi Dinamika Jelang Penetapan UMK, Pj Gubernur: Dicari Solusi Terbaik untuk UMK 2024 di Jabar

“Untuk pengungsi dapur umum dan semua kebutuhannya harus ditangani dengan baik. Pesan dari BMKG warga jangan kembali ke rumah dulu karena sampai saat ini masih ada 26 kali gempa susulan walaupun kekuatannya mengecil, lebih baik di luar dulu,” tutur Bey.

Usai peninjauan, Bey menggelar rapat bersama Bupati Bandung dan Forkopimda di posko utama untuk memberikan arahan. Dalam rapat itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyepakati wilayahnya kini dalam status tanggap darurat bencana. Dengan begitu, bantuan dan penanganan pun bisa lebih maksimal.

Bey menyebut, Kepala BNPB akan melakukan peninjauan pada esok hari bersama tim kesehatan.

“Kepala BNPB dan tim kesehatan juga besok akan hadir langsung, apalagi tadi di pengungsian ada anak baru lahir enam hari, lingkungannya harus sehat,” katanya.

Kepada masyarakat terdampak gempa, Bey meminta untuk waspada dan tidak khawatir.

“Pak Bupati akan menginap di sini. Jadi masyarakat jangan merasa ditinggal, pemerintah hadir di sini. Kami juga akan keliling meninjau,” ucap Bey.***