Scroll untuk baca artikel
Internasional

Gempa Turki-Suriah, Jumlah Korban Jiwa Dilaporkan Sudah Capai 46 Ribu Jiwa

×

Gempa Turki-Suriah, Jumlah Korban Jiwa Dilaporkan Sudah Capai 46 Ribu Jiwa

Sebarkan artikel ini

WAWAINEWS.ID – Korban jiwa akibat gempa bumi dahsyat di wilayah Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 telah menewaskan 46 ribu orang.

Korban jiwa akibat gempa di Turki dan Suriah diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyaknya orang hilang dan dalam pencarian tim penyelamat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

The Globe and Mail, pada Minggu, 19 Februari 2023, melaporkan bahwa sekitar 345 ribu apartemen di Turki hancur dan rata dengan tanah.

Kelurahan Telaga Asih Donasikan Bantuan Korban Gempa Cianjur di Dua Titik

Melihat kondisi itu diperkirakan masih banyak korban terjebak di reruntuhan bangunan dan peluang hidup mereka semakin tipis karena sudah 12 hari berlalu sejak gempa perdana.

BACA JUGA :  Gempa Cianjur, Korban Jiwa Diperkirakan Terus Bertambah

12 hari setelah gempa melanda, para pekerja dari Kirgistan mencoba menyelamatkan satu keluarga asal Suriah yang terdiri dari lima orang dari puing-puing sebuah bangunan di Kota Antakya di selatan Turki.

Korban gempa Cianjur masih bertambah, terbaru diangka 310

Tiga orang, termasuk seorang anak, diselamatkan hidup-hidup. Ibu dan ayahnya selamat, tetapi anak itu kemudian meninggal karena dehidrasi, kata tim penyelamat. Satu kakak perempuan dan saudara kembar juga meninggal dunia.

“Kami mendengar teriakan saat kami menggali hari ini, satu jam lalu. Ketika kami menemukan orang-orang yang masih hidup, kami selalu bahagia,” kata Atay Osmanov, seorang anggota tim penyelamat.

Gubernur Lampung Dipastikan Melenggang Jadi Ketua Umum KONI

BACA JUGA :  Vatikan Izinkan Pemberkatan Pasangan Sejenis dengan Ketentuan Ini!

Sepuluh ambulans menunggu di jalan terdekat yang ditutup demi mempercepat upaya penyelamatan.

Para pekerja meminta keheningan total dan semua orang berjongkok atau duduk saat tim naik lebih jauh ke atas puing-puing bangunan tempat keluarga itu ditemukan. Keheningan diperlukan untuk mendengarkan suara korban dengan menggunakan detektor elektronik.

Saat upaya penyelamatan berlanjut, seorang pekerja berteriak ke reruntuhan, “Tarik napas dalam-dalam jika Anda bisa mendengar suara saya.”