LAMPURA – Ketua KSM GMBI Blambangan Pagar, Lampung Utara Herman, mempertanyakan realisasi anggaran pemberdayaan melalui dana desa tahun anggaran 2020. Hasil investigasi GMBI mensinyalir dana bidang pemberdayaan yang mencapai belasan juta tersebut tidak pernah dilaksanakan hingga diduga hanya jadi bancakan.
“Kami sudah kroscek semua di lapangan terkait penggunaan Dana Desa pada tahun 2020 di Desa Pagar Gading, kami menemukan anggaran makanan tambahan ibu hamil dan lansia tidak terealisasi yang anggarannya mencapai kurang lebih 18 jutaan” terangnya.
Dikatakan bahwa hasil investigasi anggotanya di lapangan, Kader Posyandu mengumpulkan iuran dari peserta posyandu untuk pengadaan makanan tambahan tersebut karena tidak adanya anggaran dari Pemerintah Desa Pagar Gading.
“Ada juga anggaran untuk penyuluhan dan pelatihan bidang kesehatan yang dianggarkan dari dana desa tahun 2020 juga, anggarannya 6 jutaan, itu pun sudah kami telusuri, dan itu fiktif, Sekdesnya pun menyampaikan ke kami tidak ada kegiatan itu” lanjutnya.
Herman pun menegaskan bahwa pihaknya akan melaporkan hal tersebut jika pemerintah Desa setempat tidak menggubris dan menjelaskan secara gamblang atas konfirmasi dari pihak LSM GMBI karena masih banyak hasil temuan dari pihak GMBI di desa tersebut, dan pihaknya tidak akan diam.
“Sementara di bidang pengadaan barang aset kantor pemerintahan desa pun tidak ada yang terealisasi, anggarannya pun cukup fantastis mencapai 19 jutaan, itu fiktif juga, kalau pihak pemerintah kampung tidak bisa menjelaskan secara gamblang maka akan saya laporkan ke yang berwenang, kami tidak akan diam” Pungkasnya.
Saat di Konfirmasi ke Pihak Pemerintah Desa melalui pesan WhatsApp, Sekretaris Desa Pagar Gading, Slamet tidak merespon.(*)
