TANGGAMUS – Gorong-gorong seluas 1,7 x 6 Meter, berlokasi di dusun III depan kantor pemerintah desa atau Pekon Banjar Negoro Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, kondisi ambrol dan memprihatinkan
Ambrolnya gorong-gorong tersebut diduga akibat lintasi kendaraan berat. Sehingga tidak sebanding dengan kekuatan konstruksi yang baru di bangun sekitar tiga bulan tersebut bersumber dari dana APBD Kabupaten Tanggamus tahun 2019.

“Gorong-gorong di bangun sekitar pada bulan November 2019 yang bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Tanggamus,”ungkap Yoyok, kepala Dusun IIIPekon Banjar Negoro, di ruang kantornya Rabu (15/1/20).
Dikonfirmasi berapa nilai dana pembangunan gorong- gorong tersebut Yoyok mengaku tidak mengetahui secara pasti nilai pembangunan tersebut.
“Jangankan anggarannya, pemborongnya saja saya tidak tau” Kata yoyok
Menurutnya gorong-gorong tersebut baru berumur sekitar dua bulanan setelah selesai dikerjakan. Tapi kondisinya sudah ambrol, sejak memasuki tahun baru 2020 kendaraan sudah tidak bisa melintas.
Menurut Yoyok, terjadi ambrolnya gorong-gorong tersebut kerena kwalitas pembangunan diduga tidak sesuai standar sehingga menyebabkan mudahnya amrol.
“Itu saya liat mungkin karena besi yang di pasang jaraknya jarang-jarang dan kecil, tambah lagi adukannya yang kurang matang” Bebernya.
Di waktu bersamaan, Sekretaris Pekon Banjar Negoro, Budi menyampaikan, akibat ambrolnya gorong-gorong tersebut mengakibatkan banjir saat turun hujan dan kendaraan roda empat tidak bisa melintas, maka warga bersama perangkat pekon setempat membuatkan jembatan dari batang pohon kelapa jum’at lalu.
“Banjir bang saat turun hujan kalau gak segera di perbaiki dan mobil gak bisa lewat, sekarang udah di kasih batang kalapa, puso pun saya jamin pasti kuat, lebih kuat batang kelapa ini daripada gorong-gorong kemaren” Ujarnya. (SMN)