Ayung menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan adalah bentuk kekecewaan sekolah swasta atas sikap anggota DPRD Kota Bekasi yang terkesan terus menekan agar Kuota PPDB online yang telah disepakati bisa dijebol. Sehingga calon peserta didik titipan bisa masuk.
“Saat ini sistem PPDB online 2022 dalam kondisi baik, tapi ada upaya dari Kalimalang ini untuk menjebol Kepwal 2022 tentang kouta dan jumlah Rombel, ” ungkap Ayung.
Mereka mengklaim memiliki semua data siapa oknum anggota dewan yang mencoba menekan kuota dan jumlah rombel agar calon siswa titipan ditingkat SMP bisa bertambah dari jumlah saya tampung 13 ribuan lebih untuk sekolah negeri di Kota Bekasi ini. (*)