“Saat di ladang, kita taruh motor sebentar saja jok motor dihinggapi lalat sampai tidak terlihat karena saking banyaknya. Penyebabnya apa lagi, sebelum ada ternak ayam skala besar fenomena lalat tidak pernah sebanyak ini di GSB,”ujarnya.
Ia pun membandingkan dengan kampung lain yang tak memiliki tempat peternakan ayam potong. Kampungnya bebas dari serangan hama lalat. Hal ini membantah pernyataan DLH Lampung Timur menyebutkan hama lalat karena perilaku masyarakat. ***