Scroll untuk baca artikel
LampungLingkungan Hidup

Hama Lalat Terus Terjadi di Desa GSB, Pengawasan Pemerintah ke PT CAP Dipertanyakan

×

Hama Lalat Terus Terjadi di Desa GSB, Pengawasan Pemerintah ke PT CAP Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini
Kawanan lalat masuk ke pemukiman warga di Desa Gunung Sugi Besar, Sekampung Udik, Lampug Timur. Ismail warga setempat mengakui kondisi itu telah terjadi sebulan terakhir, Selasa (14/2/2023) - foto dok Rojali
Kawanan lalat masuk ke pemukiman warga di Desa Gunung Sugi Besar, Sekampung Udik, Lampug Timur. Ismail warga setempat mengakui kondisi itu telah terjadi sebulan terakhir, Selasa (14/2/2023) - foto dok Rojali

LAMPUNG TIMUR – Keberadaan populasi hama lalat diduga dampak dari aktivitas perusahaan peternakan ayam PT Central Avian Pertiwi (CAP) di wilayah Desa Gunung Sugih Besar (GSB), Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur makin menjadi-jadi.

Populasi hama lalat menyerang pemukiman warga, mulai terjadi sejak pertengahan puasa Ramadhan 1445 H dan cukup membuat resah apalagi saat ini menjelang lebaran Idulfitri 2024.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kami mempertanyakan pengawasan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Timur terutama kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait ketaatan penanggungjawab usaha atau kegiatan dari perusahaan ternak ayam di sekitar pemukiman warga,”ungkap Sekretaris Karang Taruna Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Sabtu 6 April 2024.

BACA JUGA :  Gegara Lalat, Warga Desa Gunung Sugih Besar Ancam Demo Kandang Ayam

Pasalnya sesuai peraturan pemerintah nomor 22 tahun 2021 tentang penyelenggaran perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyatakan bahwa Bupati/Wali Kota berwenang melakukan pengawasan terhadap ketaatan usaha.

Sehingga lanjut dia, perusahaan bisa melaksanakan kewajibannya terutama sesuai yang tertera dalam matriks pada dokumen lingkungan yang dimiliki.

Hotman bidang pengaduan DLH Lampung Timur menjawab konfirmasi Wawai News mengatakan bahwa terkait hama lalat di Desa Gunung Sugih Besar yang diduga dampak dari aktivitas PT CAP pihaknya sudah tiga kali melakukan penindakan.

“Terakhir tahun lalu, waktu heboh pertama, DLH Lampung Timur bersama Provinsi datang langsung melakukan verifikasi lapangan,”ungkap Hotman Kamis 5 April 2024.

Berikut Hasil Temuan beberapa fakta saat verifikasi lapangan pada 2023;

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bekasi Sebut Proses Proyek PSEL Sudah Berjalan 
  1. Dokumen Perizinan Lingkungan;
  • PT CAP Merupakan perusahaan peralihan dari PT Sinar Temak Sejahtera sejak bulan Desember 2021
  • PT CAP Melakukan proses perubahan dokumen persetujuan lingkungan pada Februari 2022 ke Dinas Lingkungan Hidup PKPP Kab Lampung Timur dan yang baru terbit adalah Persetujuan Teknis (Pertek) Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah

2. Selama proses Perubahan dokumen persetujuan lingkungan PT CAP tidak melakukan kewajiban terkait penataan pengelolaan lingkungan

  1. Kandang Ternak saat dilakukan verifikasi kondisi kosong sebab sudah dilakukan afkir atau pengosongan ternak dan secara visual ditemukan lalat tidak begitu banyak.
  2. PT CAP Melakukan perlaksanaan CSR pasa masyarakat melibatkan aparat perangkat desa Gunung Sugih Besar
  3. Hasil Wawancara dengan Kepala Desa GSB Menerangkan bahwa pemberitaan media online Wawai News pada Februari 2023 tidak ada konfirmasi kepada pihak aparat desa terkait aktivitas/atau Kegiatan Usaha PT CAP.
  4. Hasil peninjauan pada rumah salah satu warga yang berjarak sekitar 500 meter ditemukan keberadaan hewan dan kandang ternak milik warga di area pekarangan rumah dan secara visual tidak ditemukan populasi lalat;
  5. Perwakilan Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Timur menerangkan bahwa aspek yang menyebabkan munculnya populasi lalat adalah amoniak yang menumpuk (kotoran) dan sisa pakan.***