WAWAINEWS – Wat-wat Gawoh, Diskominfo Kabupaten Lampung Utara memanggil mertua seorang wartawan media surat kabar harian indo times.
Pemanggilan mertua wartawan oleh Diskominfo itu diduga terkait pemberitaan kejanggalan pada Dinas Komunikasi dan Informatika.
Diketahui bahwa jadi sorotan media tersebut tentang tata kelola anggaran bagi media karena dianggap terjadi tebang pilih dalam pencairan dana bagi media. Contohnya seperti pembagian advetorial ke masing-masing media di Diskominfo Lampura.
“Kok mertua saya yang dipanggil, kan ga etis. Mertua saya mana ngerti apa-apa soal kerja kami jurnalis, ” ujar Tajudin Rasul pemilik media harian indo times, mengakui mertuanya dipanggil Diskominfo kemarin.
Dia menganggap sikap Diskominfo Lampung Utara karena tidak profesional karena membawa urusan kerjaan ke ranah kekeluargaan. Sementara kerja jurnalis terus digaungkan agar menjunjung tinggi profesionalisme dalam bekerja.
Menurutnya tujuan pemanggilan terhadap mertuanya tersebut tidak lain agar menyetop pemberitaan janggal terkait kerja Diskominfo Lampung Utara yang tengah jadi sorotan.
“Benahi saja carut marut yang ada di Diskominfo, pasti kami beritakan positif juga. Jangan seperti sekarang, ” tegasnya.
Kejadian pemanggilan mertua salah satu pimpinan media oleh Diskominfo Lampung Utara itu juga dibenarkan oleh Ketua Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara (PWOIN) Provinsi Lampung Yudi Irawan.
Melalui saluran telpon dia pun mengaku aneh dan setengah menertawakan prilaku oknum pejabat di Lampung Utara di Diskominfo tersebut. Unik dan aneh, kejadian nyeleneh ini menurutnya mungkin hanya terjadi di Lampung Utara.
Dia berharap jangan karena kegalauan akal sehat di lupakan. Harusnya Bupati Lampung Utara bisa mengevaluasi kinerja anak buahnya atas kejadian ini.
“Ini contohnya yang terbuka, banyak sebenarnya kejadian serupa tapi tidak ter publish saja. Komunikasi dengan orang dekat pihak tertentu guna meredam sesuatu cara lama itu masih dipakai di Bumi Lampung ini. Saya rasa kejadian ini terjadi hampir di semua wilayah Lampung, “ujarnya.***