Pertanian

Harga Bawang Putih Melambung Akibat Isu Virus Corona

×

Harga Bawang Putih Melambung Akibat Isu Virus Corona

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kenaikan harga bawang putih mencapai Rp 80.000 per kilogram (kg) bukanlah akibat kekurangan stok.

Dia menyebutkan bahwa kenaikan tersebut akibat merebaknya isu corona yang membuat distributor lebih hati-hati dalam mengeluarkan pasokan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Menurutnya, kenaikan harga bawang putih saat ini hingga mencapai Rp 80.000 per kg bukanlah disebabkan karena kekurangan stok karena pada faktanya stok dalam negeri mencukupi.

“Ini diakibatkan karena faktor psikologis dari masifnya pemberitaan virus corona sehingga besar kemungkinan terjadi penahanan stok ke pasar oleh distributor,” ujar Syahrul, Kamis (13/2).

BACA JUGA :  Puluhan Milenial MKGR, Ikuti Workshop Urban Farming

“Mau ada dan tidak virus corona stok bawang putih kita tetap aman. Stok saat ini ada 84.000 ton sampai 120.000 ton. Jadi kenapa masyarakat terlalu panik. Mungkin panik karena distributornya kasih keluar sedikit-sedikit agar harga makin mahal. Kalau begitu, itulah gunanya negara hadir, kalau ada yang timbun tangkap saja,” tambah dia.

Syahrul menegaskan stok bawang putih bulan Februari hingga ke depannya aman. Sebab di akhir Februari hingga Maret terjadi panen raya yang menghasilkan bawang putih sebanyak 50 ribu ton. Bahkan Kementan pun menjamin 10 pangan pokok lainnya.

“Kalau begitu sampai dua hingga tiga bulan ke depan aman, tidak masalah. Mudah-mudahan juga virus corona selesai. Kalaupun virus corona terus terjadi di Cina, kita sudah hitung tidak hanya mengambil dari tempat virus, kita bisa datangkan dari India dan Amerika. Jadi mengurus rakyat itu harus total,” terangnya.

BACA JUGA :  Meski Tuai Protes, Pemerintah dan DPR Sepakati RUU SBPB

Kepala Badan Ketahan Pangan, Agung Hendriadi menuturkan Kementan konsisten melakukan stabilisasi harga pangan. Sejak 30 Januari sampai sekarang, Kementan telah menggelar Operasi Pasar di DKI Jakarta, Sumatera Barat dan kali ini di Solo.

“Bawang putih Operasi Pasar kali ini 12 ton bisa penuhi pasar hingga 5 hari. Cabai rawit merah dan cabai besar 10 ton. Operasi Pasar ini sebenarnya tidak hanya mencukupi kebutuhan di Solo, tapi juga sampai ke Yogyakarta. Yang diinginkan dari Operasi Pasar ini adalah harga terus menurun hingga stabil,” sebutnya (Handi Sanjaya)