WAWAINEWS – Menjelang pergantian tahun 2021 menuju 2022, harga jagung ditingkat petani wilayah Lampung Timur mendadak turun menjadi Rp3.100/Kilogram. Harga tersebut untuk kualitas jagung super.
Sehari sebelumnya harga jagung ditingkat petani dengan kualitas super di wilayah Sekampung Udik, Margasekampung tembus Rp3500. Namun turun drastis membuat petani dipenghujung tahun 2021 merana.
“Mendadak ganti harga, padahal sekarang mulai memasuki masa panen. Diperkirakan harga akan terus turun, ini saja mendadak tiba-tiba diangka Rp3100. Seterusnya biasanya akan terus turun,”ucap Tukino Petani di Marga Sekampung, kepada Wawai News, Jumat (31/12/2021).
Dikatakan dengan tidak stabilnya harga jual jagung ditingkat petani dipastikan petani merugi. Karena jelasnya tidak sesuai antara biaya produksi dengan harga jual.
Menurutnya dengan harga dibawah Rp3000 petani akan merugi karena dari biaya pembibitan hingga pupuk dan obat-obatan lainnya tidak berimbang dengan harga jagung saat ini.
“Ini lah nasib petani, selalu tidak ada kepastian terutama terkait harga jual saat panen. Belum resiko lainnya, seperti hama, banjir atau jagung rebah akibat angin,”tukasnya.
Dia berharap kepada pemerintah bisa menekan harga agar tidak terus anjlok. Sehingga petani bisa berjaya sesuai dengan pernyataan Gubernur Lampung petani berjaya. Sementara saat tanaman diserang hama petani berjuang sendiri.
“Jika harga tak stabil begini, bagaimana nasib kami sebagai petani. Bagaimana kami bisa makmur dan bisa berjaya seperti program kerja Gubernur Lampung
Petani Berjaya,”paparnya.
Sementara terpisah seorang penampung jagung dari Petani mengakui harga jagung di wilayah Lampung Timur turun karena stok di gudang membludak.
“Saat ini di gudang jagung membeludak bang,”tegas Herwan kepada Wawai News.