Scroll untuk baca artikel
Hukum & KriminalTANGGAMUS

Heboh di Tanggamus! Wanita Ngaku Dirampok 3 Pria Berbaju Putih, Ternyata Cuma Akting

×

Heboh di Tanggamus! Wanita Ngaku Dirampok 3 Pria Berbaju Putih, Ternyata Cuma Akting

Sebarkan artikel ini
Foto: Saat Satreskrim Polres Tanggamus berhasil membongkar kasus “perampokan” yang ternyata cuma sandiwara bikinan seorang wanita muda berinisial BC (21), warga Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo.

TANGGAMUS — Dunia nyata ternyata lebih dramatis dari sinetron sore. Satreskrim Polres Tanggamus berhasil membongkar kasus “perampokan” yang ternyata cuma sandiwara bikinan seorang wanita muda berinisial BC (21), warga Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo.

Awalnya, BC melapor dengan wajah pucat dan cerita yang bikin bulu kuduk berdiri, rumah disatroni tiga pria misterius, ditodong senjata tajam, dicekik, mau diperkosa lalu uang Rp10 juta dan emas 5 gram raib digondol. Heboh satu kampung Tapi ternyata, semua itu hanyalah karya fiksi berdurasi satu hari satu malam.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Dari hasil penyelidikan, kami menemukan kejanggalan. Setelah diperiksa mendalam, korban akhirnya mengaku bahwa kejadian itu tidak pernah terjadi. Semua hanya rekayasa,” jelas Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Khairul Yasin Ariga, Senin (20/10/2025).

Tak tanggung-tanggung, BC bahkan melukai dirinya sendiri agar aktingnya makin meyakinkan.

“Luka di pipi dan tangan dibuat pakai pinset,” ungkap Kasat.

Pinset, saudara-saudara! Bukan golok, bukan pisau, tapi pinset, alat yang biasa buat cabut bulu ketek malah dipakai jadi properti kejahatan imajiner.

Motifnya? Ternyata bukan dendam, bukan asmara, tapi utang rentenir yang berbunga lebih cepat dari tanaman kangkung.

Awalnya cuma Rp500 ribu, tapi entah pakai rumus matematika apa, bisa tumbuh jadi Rp15 juta. Karena panik, BC meminjam lagi Rp5 juta dari temannya dan menyerahkan emas 5 gram ke si rentenir.

Begitu uang di celengan habis, muncullah ide “brilian” untuk membuat skenario perampokan.

“Korban berusaha meyakinkan penyidik, tapi hasil olah TKP dan keterangan saksi tidak nyambung. Akhirnya, dia mengaku semuanya cuma karangan,” kata AKP Khairul.

Kini, “sutradara sekaligus pemeran utama” itu terancam pasal 220 KUHP tentang laporan palsu.

“Jangan main-main dengan hukum. Polisi bukan penonton sinetron. Setiap laporan akan diselidiki, dan kebenaran pasti terbongkar,” tegas Kasat dengan nada datar tapi tajam seperti jarum pinset itu sendiri.

Dalam video pengakuannya yang kini beredar, BC tampil menunduk malu.

“Saya membuat cerita itu karena terlilit hutang. Saya minta maaf kepada Polres Tanggamus dan masyarakat. Saya janji tidak mengulanginya lagi,” ucapnya lirih mungkin sambil berharap episode berikutnya tidak tayang di pengadilan.

Kasus ini jadi pelajaran penting, kalau hidup terasa berat karena hutang, jangan bikin naskah kriminal! Cukup curhat ke teman, bukan ke polisi. Karena kalau laporan bohong sudah viral, bukan uang yang datang, tapi pasal.

Sebelumnya, warga Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, digemparkan aksi keji tiga pria tak dikenal yang menyekap seorang gadis muda dan berusaha memperkosanya.

Peristiwa memilukan itu juga disertai pencurian perhiasan dan uang tunai dari rumah korban, pada Senin (6/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

SHARE DISINI!