Kritikus mengingat kembali peran penting yang dimainkan Kissinger dalam membantu mengantarkan 17 tahun kediktatoran militer di Chile setelah kudeta yang didukung AS terhadap Salvador Allende pada 11 September 1973 yang membawa Jenderal Augusto Pinochet ke tampuk kekuasaan.
Menanggapi berita kematian Kissinger, Duta Besar Chile untuk AS Juan Gabriel Valdes menulis via Twitter, “Seseorang yang kecemerlangan sejarahnya tidak akan pernah bisa menyembunyikan keburukan moralnya yang mendalam.”
BACA JUGA: Berita Duka, Anton Medan Meninggal di RS Cibinong
Daniel Jadue, politikus sayap kiri terkemuka di Chile menggarisbawahi sosok Kissinger sebagai penjahat lain yang meninggal dalam impunitas total, penghasut, dan kaki tangan pembantaian di Asia, Afrika dan Amerika Latin.
Presiden Israel Isaac Herzog memuji peran Kissinger dalam meletakkan dasar bagi perjanjian perdamaian bersejarah tahun 1979 dengan Mesir. Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia telah bertemu Kissinger dalam banyak kesempatan dan menggambarkan pertemuan-pertemuan tersebut sebagai sebagai pelajaran diplomasi dan kenegarawanan.
“Pemahamannya tentang kompleksitas hubungan internasional dan wawasan uniknya terhadap tantangan yang dihadapi dunia tidak ada bandingannya,” kata Netanyahu.
BACA JUGA: Kabar Duka, Mantan Gubernur Lampung Oemarsono Meninggal, Ini Karirnya
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menggambarkan Kissinger sebagai pendukung politik strategis dan diplomasi dunia, dengan mengatakan, “Merupakan suatu kehormatan untuk baru-baru ini terlibat dengannya melalui berbagai isu dalam agenda internasional. Kepergiannya membuat kami sedih dan saya menyampaikan belasungkawa pribadi saya, serta belasungkawa dari pemerintah Italia, kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya.”
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani tidak ketinggalan menyampaikan dukacita.
“Saya ingin mengenang Kissinger, penerima hadiah Nobel Perdamaian, sebagai teman Italia dan pendukung setia hubungan trans-Atlantik. Sebagai pilar diplomasi, generasi muda akan belajar dari tulisannya tentang seni dialog dan negosiasi, selalu berupaya demi kepentingan keseimbangan global,” ungkap Tajani via Twitter. (*)