Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Imbas Zonasi, SMP Muhamadiyah Penengahan Hanya Miliki Lima Siswa

×

Imbas Zonasi, SMP Muhamadiyah Penengahan Hanya Miliki Lima Siswa

Sebarkan artikel ini

LAMSEL – SMP Muhammadiyah, Penengahan Lampung Selatan tetap setia memberikan materi kepada lima siswa dikelasnya.  Di awal tahun ajaran baru umumnya sekolah tersebut biasa menampung hingga puluhan siswa baru.

Namun, fenomena tersebut berubah drastis di salah satu SMP swasta daerah Penengahan, Lampung Selatan tersebut. Terlihat hanya lima siswa mengikuti belajar mengajar ditemani guru yang tetap setia memberikan materi pelajaran.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Hal tersebut adalah imbas dari pemberlakuan sistem zonasi pada pertengahan tahun lalu. Hingga membuat penerimaan siswa di SMP Muhamadiyah di kelas tujuh hanya ada lima siswa terdiri dari tiga siswa laki-laki dan dua perempuan.

BACA JUGA :  Begini Konsep Pengembangan Wisata Tepi Laut di Bakauheni

Tahun ajaran 2018/2019, sekolah Muhammadiyah adalah contoh nyata dampak sistem zonasi dengan hanya mendapatkan  lima siswa. Mereka berasal dari SD Ruangtengah , SDN 1 Kekiling, SDN 3 kuripan dan SDN 1 Pasuruhan. Diketahui diantara empat sekolah tersebut yang terdekat hanya SDN 1 pasuruhan.

Komarul, kepala sekolah SMP Muhamadiyah Penengahan, (foto Endri)

“Sekolah SDN yang dekat dengan SMP Muhamadiyah ada 3, SDN 1 pasuruhan yang jaraknya hanya 100 meter, SDN 2 Pasuruhan 500 meter  dan SDN Kelaten yang berjarak 1 KM,” ungkap Komarul, kepala sekolah SMP Muhamadiyah Penengahan, ke Wawai News, Sabtu (16/11/2019).

Dikatakan bahwa dampak dari sistem zonasi sangat buruk bagi perkembangan sekolah swasta. Dia mengaku biasanya jumlah siswa baru setiap penerimaan bisa mencapai 30 orang lebih. Tapi tahun ini sangat memprihatinkan hanya lima siswa dan itu pun dari jarak yang jauh.

BACA JUGA :  Lama terbentuk FKGN Lamsel, Baru Dikukuhkan

Komarul berharap kepada Dinas Pendidikan Lampung Selatan, dapat memperhatikan dan memberi solusi untuk ajaran tahun depan. Sehingga apa yang dialami SMP Muhammadiyah Penengahan tidak terulang lagi. Sehingga sekolah swasta seyogya berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa bisa eksis dan dewan guru terbantu.

“Dengan minimnya jumlah peserta didik tentu berimbas ke dewan guru. Karena dana bosnya kecil bagaimana bisa menggaji guru,”tandasnya.

Menurutnya, SMP Muhammadiyah Penengahan sistemnya sama dengan sekolah negeri. Semua digratiskan. Tidak ada pungutan apapun di SMP Muhammadiyah. Saat ini, jumlah siawa SMP muhamadiah ada 70 terdiri dari kelas sembilan 35 , kelas delapan 30 dan kelas tujuh, ada 5 siswa.

Beragam prestasi kerap diraih SMP Muhamadiah seperti juara 3, pada  oktober lalu, dalam perlombaan kemah penggalan berprestasi. “Alhamdulilah, mewakili Lampung Selatan, Lomba perkemahan penggalan berpestasi, di bumi perkemahan junjungan Pesawaran untuk tingkat Provinsi Lampung,”ujarnya, meski sekolah kecil masih menunjukan prestasi.

BACA JUGA :  Calon Kades Nyeleneh, Ubah Arti Simbol dalam Pancasila dengan Tulisan 'SMART'

Harapan juga disampaikan, Reni Indah Nur Fitria, wali kelas tujuh SMP Muhammadiyah, agar Dinas Pendidikan Lamsel memberi perhatian sehingga eksistensi sekolah swasta dalam membantu mencerdaskan kehidupan bansa terus terlaksana.

“Jangan seperti tahun ini,  60 siswa lulus tapi yang masuk baru hanya lima orang,”tukasnya (Endri)