LAMPUNG TIMUR – Aktivitas tambang pasir ilegal di Desa Sidorahayu, Kecamatan Waway Karya, Lampung Timur, telah jelas dan terang benderang terkait siapa sosok dibalik aksi perusak lingkungan tersebut. Bahkan telah membawa nama institusi Polri
Khoerun adik kandung dari penceramah Gus Miftah terang-terangan mengaku bahwa galian tersebut miliknya dengan membawa nama institusi Polri telah terkonfirmasi dan aman.
Namun, meski keduanya telah mengaku sebagai pengendali aktivitas tambang liar tersebut dengan dalih atas permintaan warga yang ingin lahannya dijadikan sawah, mereka masih bebas berkeliaran tak tersentuh hukum.
“Wajar saja, tambang pasir liar di Lampung Timur marak, karena para pelaku meski telah terang benderang, bebas berkeliaran tak tersentuh hukum,”terang Medi Mulia, ketua BPAN Lampung kepada Wawai News Selasa 20 Mei 2025.
Padahal satu pelaku mengaku adik kandung Gus Miftah sudah jelas mengakui tambang pasir liar di Sidorahayu miliknya dan mengaku telah komfirmasi ke Polda dan Polres Lampung Timur dan memastikan aktivitas tersebut aman.
Medi, mengaku telah melaporkan langsung ke Polisi melalui saluran whatsApp atas isi chating adik Gus Miftah tersebut dengan Ormas di Waway Karya yang beredar. Tapi, sepertinya masih di biarkan, kemungkinan ada dugaan ada orang kuatnya.
“Pelaku aktivitas tambang pasir liar sudah terang benderang mengakui jadi tamengnya. Bahkan ada bukti whatsApp dengan membawa nama institusi Polri, anehnya masih dibiarkan, tidak di proses,”ujar Medi meminta jangan salahkan warga berspekulasi miring ke institusi Polri jika masih dibiarkan.
Pengakuan Khoerun Adik Kandung Gus Miftah
Terungkap, tambang pasir liar di Desa Sidorahayu, Kecamatan Waway Karya, Lampung Timur, ternyata diduga karena di backup oleh M. Khoeron, adik kandung Da’i Kondang Gus Miftah.
Hal tersebut berdasarkan screenshot pecakapan WhatsApp antara M Khoerun dengan sesorang pengurus Ormas di wilayah Waway Karya yang didapat awak media Wawai News, Sabtu 17 Mei 2025.
Dalam percakapan screenshot WhatsApps dengan salah satu Ormas di Waway Karya tersebut, M Khoerun adik kandung Gus Miftah terbaca memperkenalkan dirinya “Saya Gus Khoeron adik kandung Gus Miftah dinda”tulis pesan itu.
Lebih mencengangkan bahwa M Khoerun juga menulis dalam percakapan itu bahwa tambang pasir di Sidorahayu seolah telah terkondisikan dengan menyebutkan jika Polda dan Polres udah dikonfirmasi dan aman.
Sedangkan posisi Kades Sumberrejo Jeni Aditia, disebutkan dalam pesan WA ke Ormas tersebut, hanya sebagai orang yang disuruhnya untuk menjaga lokasi.
Percakapan berlanjut seperti memberi arahan tertentu ke pengurus Ormas di Waway Karya, kemudian M Khaeron seolah memberi tahukan bahwa aktivitas tambang pasir liar yang tengah jadi sorotan awak media di Desa Sidorahayu adalah miliknya dan Kades Sumberrejo Jeni Aditia.
Begini isi percakapannya singkat itu.
“Soal tambang itu aslinya punya saya dan yang rusuh (mungkin Typo asli tulisannya Suruh) suruh jaga lurah Jeny ya, artinya punya kita dua, untuk Polda dan Polres udah kita konfirmasi aman Dinda”tulis M Khoeron di whatsApp yang dikirim ke pengurus Ormas di Waway Karya.
Diketahui bahwa nama Khoerun juga pernah disebut oleh Kades Sumberrejo Jeni Aditia yang sebelumnya disebut warga sebagai pengendali aktivitas galian pasir liar di Desa Sidorahayu.