Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Ini Pentingnya Literasi Keuangan untuk Jaga Ketahanan Keluarga

×

Ini Pentingnya Literasi Keuangan untuk Jaga Ketahanan Keluarga

Sebarkan artikel ini
Foto: Psikolog keluarga Alissa Wahid
Foto: Psikolog keluarga Alissa Wahid

JAKARTA – Alissa Wahid menekankan pentingnya literasi keuangan sebagai fondasi dalam menjaga ketahanan keluarga.

Dikatakan bahwa, persoalan ekonomi merupakan salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga di Indonesia.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Menurutnya, beberapa masalah utama yang kerap muncul adalah sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari, ketiadaan dana darurat, persoalan utang, hingga ketidakmampuan untuk menabung atau berinvestasi

Alissa menilai, fasilitator literasi keuangan keluarga memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi praktis dan membangun kebiasaan positif dalam pengelolaan keuangan rumah tangga.

“Peran fasilitator ini harus berdampak nyata, dirasakan langsung oleh masyarakat, dan menghasilkan perubahan positif di lingkungan sekitar,”tegas Alissa saat menjadi narasumber dalam Bimtek Fasilitator Keuangan Keluarga di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

BACA JUGA :  Beragam Manfaat Minyak Kelapa Bagi Kesehatan Kulit

Ia juga menyampaikan bahwa program Bimbingan Perkawinan dari Kementerian Agama kini turut membekali calon pengantin dengan pengetahuan dasar keuangan keluarga. “Dengan pembekalan ini, mereka akan lebih siap secara mental dan finansial saat memasuki kehidupan rumah tangga,” jelasnya.

Program literasi keuangan keluarga menyasar beragam kelompok, mulai dari calon pengantin, pasangan muda, hingga keluarga dengan usia pernikahan lima sampai sepuluh tahun.

“Demi mewujudkan Indonesia dengan keluarga yang berkualitas, bahagia, dan kekal. Ketika layanan dari Kementerian Agama benar-benar memberi dampak, maka keluarga akan menjadi fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Alissa.

Ia juga mengingatkan pentingnya kepekaan sosial terhadap masalah keluarga di sekitar.

BACA JUGA :  Petugas Kesehatan Periksa Warga Terdampak Penyakit Kulit di Pugung

“Jangan abai. Harus ada kepekaan dan sikap aktif-responsif agar masalah tidak berkembang lebih besar,” tutupnya.***