TANGGAMUS – Inspektorat Kabupaten Tanggamus, Lampung, segera mengaudit penggunaan Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2018 – 2019 di Pekon Sampang Turus, Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, terkait mangkraknya wi fi yang menelan dana hingga 60 juta lebih.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Inspektorat Tanggamus, Gustam Apriansyah. Dikatakan bahwa terkait program pemasangan Wi Fi Pekon Sampang Turus, masih akan ditindak lanjuti dan akan dipertanyakan saat pengauditan nanti.
Hal tersebut agar diketahui siapa yang bersalah dan Inspektorat akan segera menurunkan tim ke Pekon Sampang Turus untuk cek fisik.
“Nantikan mekanismenya kita lihat berjalan atau tidaknya, mekanisme dalam arti pelaksanaannya oleh TPK, kesalahannya di TPK atau di Pj dan atau di mantan Kepala Pekonnya,”ungkap Gustam, Senin (9/3/2020).
Dia mengakui bahwa berkaitan dengan program Wi Fi di Pekon tersebut inspektorat memang belum turun untuk cek fisik. Namun dia memastikan pertengahan bulan ini, inpsektorat akan menurunkan tim ke lapangan.
Gustam mengatakan bahwa mekanisme pemasangan wifi di Pekon Sampang Turus memang belum dilaksanakan sesuai apa yang telah disampaikan oleh Camat Wonosobo.
“Memang selama ini mekanismenya belum dilaksanakan sesuai apa yang disampaikan oleh camat, maksudnya di siapanya belum kita telusuri siapa yang bersalah dan uangnya siapa yang mengambil, itu belum kita cek,”tukasnya.
Dia menjelaskan secara administrasi untuk pelaporan yang diterima dinas PMD sudah sesuai, sudah selesai. Namun demikian, secara fisiknya belum dilihat, meliputi kesesuainnya belum di cek.
Sementara Sekretaris Pekon Sampang Turus Hasan Soni mengatakan hingga saat ini Wifi belum terkoneksi
“Belum konek Wifinya, kata Nasrudin nanti diseting dulu dari jauh, karena kemaren katanya di sambar petir” Ujar Hasan Soni saat dihubungi. Senin (9/3/20)
Soni menambahkan bahwa terkait Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dirinya tidak tau karena dirinya baru menjabat pada bulan September 2019.
“TPK nya saya tidak tau, wifi itu kan kerjaan 2018 sedangkan saya jadi Sekdes di bulan September 2019, dan teknisi Wifi nya gak pernah datang,hanya Nasrudin aja yang ngasih tau ke saya bahwa kalau udah di seting dari jauh, nanti akan konek” Imbuhnya.
Dalam hal itu, masyarakat Sampang Turus berharap pada pihak berwenang agar segera menindaklanjuti dan segera menentukan siapa yang bertanggung jawab terkait permasalahan wifi di pekon tersebut.
“Saya selaku masyarakat Pekon Sampang Turus berharap agar pihak berwenang segera menindaklanjuti dan segera menentukan siapa yang bertanggung jawab terkait pemasangan wifi yang belum berfungsi, mengingat besarnya dana yang digunakan untuk pengadaan wifi tersebut sangat besar yang menelan dana hingga 60 jutaan lebih” Kata Gunawan, Warga Pekon Sampang Turus. Senin (9/3/20). (SMN)