Scroll untuk baca artikel
Internasional

Invasi Rusia Terhadap Ukraina Berpotensi Bawa Eropa ke Perang Besar

×

Invasi Rusia Terhadap Ukraina Berpotensi Bawa Eropa ke Perang Besar

Sebarkan artikel ini
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson - foto BCC

WAWAINEWS – Invasi terhadap Ukraina oleh Rusia diingatkan bisa membawa Eropa ke dalam perang terbesar sejak Perang Dunia II pada 1945.

“Faktanya ada tanda-tanda yang direncanakan telah dimulai,” ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengingatkan  dilansir Wawai News dari AFP, Senin (21/2/2022).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Boris mengutip laporan intelijen Amerika Serikat (AS) bahwa, Rusia akan mengerahkan pasukannya memasuki Ukraina dari timur, melalui Donbas, turun ke Belarusia dan berakhir di Ibu Kota Ukraina, Kiev.

Ia pun mengingatkan bahwa semua pihak perlu memahami kerugian besar dalam kehidupan manusia yang dapat terjadi. Tak hanya untuk Ukraina tegasnya, tetapi juga untuk Rusia.

BACA JUGA :  Siap Bela Negara, Miss Ukraina Angkat Senjata

“Saya takut mengatakan bahwa rencana yang kita lihat adalah sesuatu yang bisa menjadi perang terbesar di Eropa sejak 1945,” ujar Boris menyampaikan hal itu dalam konferensi di Jerman, saat membahas konferensi keamanan tahunan dengan para pemimpin dunia.

 

Dijelaskan salah satu sanksi yang bisa dijatuhkan terhadap Rusia apabila perang dimulai. Di antaranya dengan menghentikan penggunaan Pound dan Dolar jika bertransaksi dengan perusahaan Rusia.

Pemerintah Inggris telah lama dituduh menutup mata terhadap aliran uang Rusia yang menguntungkan bagi Inggris, yang sebagian mengalir ke kubu konservatif namun diklaim oleh partai sebagai sumbangan legal.

Ukraina terus berada dalam ancaman invasi Rusia. Dalam beberapa hari terakhir Rusia melakukan latihan militer dan uji coba persenjataan yang membuat NATO khawatir.

BACA JUGA :  Putin Peringatkan Masa Depan Ukraina Dalam Bahaya

Gedung Putih mengungkap bahwa tim keamanan nasional Presiden AS Joe Biden masih percaya Rusia dapat melakukan serangan di Ukraina “kapan saja”.

Senada dengan AS, para menteri luar negeri dari kelompok negara kaya G7 mengklaim mereka tidak melihat bukti bahwa Rusia mengurangi aktivitas militernya di perbatasan Ukraina dan sangat prihatin dengan situasi tersebut.***

(AFF)