Scroll untuk baca artikel
Head LineTANGGAMUS

Isu Asmara ASN Puskesmas Tanggamus Dibantah, Klarifikasi: “Itu Fitnah, Ada Motif Pribadi di Baliknya”

×

Isu Asmara ASN Puskesmas Tanggamus Dibantah, Klarifikasi: “Itu Fitnah, Ada Motif Pribadi di Baliknya”

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Gambar ilustrasi

TANGGAMUS – Isu tak sedap berembus dari lingkungan Puskesmas Antar Brak, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Seorang pejabat perempuan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) disebut-sebut menjalin hubungan asmara “di luar etika” dengan seorang pria yang bukan suaminya.

Rumor ini mencuat setelah sejumlah warga mengaku melihat pejabat tersebut beberapa kali bepergian bersama seorang pria pada sore hingga malam hari. Keduanya disebut tampak akrab dan kerap menggunakan kendaraan pribadi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bahkan, beberapa saksi mengklaim keduanya pernah terlihat masuk ke rumah pribadi sang ASN dan memiliki tempat kontrakan di wilayah Kotaagung atau Gisting, yang diduga menjadi lokasi pertemuan tertutup.

“Kalau cuma teman kerja, ngapain sering keluar malam dan punya kontrakan khusus?” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Rumor tak sedap ini disebutkan ikut menimbulkan kegaduhan di internal Puskesmas Antar Brak. Sejumlah pegawai menilai, kabar yang menyeret nama pimpinannya itu bisa mencoreng citra lembaga pelayanan publik dan menurunkan kepercayaan masyarakat.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS, setiap ASN diwajibkan menjaga kehormatan dan martabatnya, baik di dalam maupun di luar kedinasan.

Namun, di tengah riuhnya isu tersebut, pihak yang dituduh akhirnya memberikan klarifikasi resmi dan membantah seluruh tuduhan yang beredar.

Bantahan Tegas dari Pihak ASN

Melalui pesan tertulis yang diterima redaksi Wawai News pada Minggu (19/10/2025), ASN yang menjabat di UPT Puskesmas Antar Brak membantah tegas seluruh kabar yang dikonfirmasikan kepadanya.

“Berita ini tidak benar. Itu dihembuskan oleh orang yang memang awalnya suka sama saya tapi tidak saya tanggapi,” ujarnya.

Ia menilai, berita tanpa bukti yang kuat merupakan bentuk pencemaran nama baik. “Silakan dibuktikan saja. Kalau tidak ada bukti, bukankah itu sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik?” tegasnya.

ASN tersebut juga mengungkap bahwa dirinya memiliki bukti percakapan WhatsApp dengan seseorang yang diduga menjadi sumber berita. Dalam pesan tersebut, katanya, terdapat unsur pelecehan dan ancaman.

“Saya punya bukti WA dari seseorang yang tidak senonoh kepada saya. Dia seorang wartawan, dan saya yakin dia yang menjadi sumber berita ini. Tapi saya belum melaporkannya karena masih menghormati keluarganya,” jelasnya.

Aktivitas di Kebun Disorot

Menanggapi tudingan sering pergi ke kebun bersama pria lain, ASN itu menyebut bahwa lahan yang dimaksud memang miliknya sendiri.

“Saya memang sering ke kebun, itu untuk mengontrol pekerja yang menanam sengon dan cabai. Lahannya empat hektare, sebagian ditanami warga sekitar. Jadi wajar kalau saya ke kebun,” katanya.

Ia pun membantah keras tudingan memiliki kontrakan pribadi di luar wilayah tugas. “Demi Allah, saya tidak pernah ngontrak atau melakukan hal seperti yang diberitakan,” ujarnya menegaskan.

Di akhir pernyataannya, sang ASN menyampaikan terima kasih kepada jurnalis yang melakukan konfirmasi langsung kepadanya sebelum mempublikasikan berita.

“Saya yakin jurnalis profesional pasti menulis berdasarkan fakta, bukan isu fitnah. Terima kasih sudah konfirmasi ke saya,” tutupnya.***

SHARE DISINI!