LAMTIM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Timur, menggelar debat pilkada putaran terakhir yang disiarkan langsung, Jumat malam (27/11/2020).
Salah satu isu yang diangkat Pasangan Calon dalam debat itu terkait rendahnya kesejahteraan guru honorer di wilayah Bumi Tuah Bepadan hanya Rp150 ribu/bulan. Hal tersebut ditanyakan oleh Yusran kepada kandidat petahan Saiful terkait tunjangan kinerja (Tukin) bagi guru honorer.
“Untuk Paslon nomor urut 2 sebagai diketahui salah satu penunjang pemerintah agar bekerja dengan baik adalah dengan peningkatan kesejahteraan baik ASN, Honorer dan lainnya, lalu apa program yang dilakukan terkait hal tersebut,”tanya Yusran
Menanggapi pertanyaan dari Paslon nomor urut 1 Yusran, mengakui bahwa selama ini honor Guru di Lampung Timur hanya Rp150 Ribu/Bulan . Namun demikian dia menegaskan bahwa untu tahun 2021 pemerintah sudah menaikkan menjadi Rp500 ribu/bulan.
“Kesejahteraan aparatur ASN tenaga honor guru honor, dan steakholder terkait kesejahteraan ASN sudah ditingkatkan dari Rp150 ribu/bulan mulai tahun 2021 menjadi Rp500 ribu/bulan. Itu salah satu bentuk intensif peningkatan kesejahteraan tenaga honor,”tegas Bang Iful.
menanggapi hal tersebut Yusran, menyampaikan bahwa hal tersebut terlalu kecil, harusnya guru honorer guru SD bisa ditingkatkan menjadi Rp1 juta/ bulan. Kalo kami memimpin tidak hanya Rp500 tapi satu juta. Tukin harusnya satu juta begitupun tukin lainnya seperti kepala desa,”jelasnya.
Pertanyaan tersebut juga diteruskan calon Bupati nomor 2 ke Calon nomor 3 terkait potensi guru honorer di Lamtim. Saiful mengatakan bahwa jumlah guru honor di Lamtim saat in mencapai 6500 borang, dikali 500 ribu perbulan maka alokasi anggaran tidak mencapai R30 miliar ini anggaran cukup besar.
Tapi itu bentuk penghargaan pemerintah kepada tenaga honor, pendidikan diharapkan ada dipundak guru honor di Lamtim lebih baik lagi.
Dawam, calon Bupati Nomor urut 3, menanggapi pertanyaan dari Calon Bupati nomor urut 2, mengaskan bahwa dia memiliki program P3K pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Dia mengaku akan membuka peluang P3K agar semua guru honor mendapatkan kesejahteraan sepadan dengan ASN.
“Hanya bedanya ASN mendapat dana pensiun, sementara P3K tidak ada. Tapi dari sisi kesejahteraan P3K setara dengan PNS golong IIA,”tegasnya.
Menanggapi jawaban tersebut Saiful berharap tidak hanya memberi harapan karena semua masih sekedar bayangan. Tentunya semuanya harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Saat ini keuangan daerah di Lampung Timur, masih sangat mengalami defisit, jadi semua program harus disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah,”tegasnya.
(Kandar)