LAMSEL – Desa Sumber Sari Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) beruntung memiliki pemimpin visioner, Iwan Kuswara. Dia sukses membawa desa di ujung Kecamatan Sragi itu, mendapat kategori Indeks Desa Membangun (IDM) Berkembang di selatan provinsi Lampung.
Belasan tahun sudah Iwan Kuswara mengemban amanah sebagai Kepala Desa Sumber Sari. Ia menjadi Kades sejak tahun 2007. Tentu banyak hal yang telah dilaksanakan dalam memajukan desa tersebut dari segala aspek.
Awal menjabat Kades Sumber Sari, diketahui desa tersebut adalah salah satu desa sangat tertinggal di Lamsel. Berkat kecerdasan dan visinya. Iwan Kuswara mampu menyulap menjadi desa maju. Kini jabatannya sudah sampai di penghujung terhitung Januari 2020 mendatang.
Namun semangat membangun desa masih tetap digelorakannya, lalu seperti apa programnya menjadikan desa Sumber Sari menuju desa maju?
Iwan Kuswara, diawal jabatannya mengaku fokus pada pembangunan infrastruktur seperti badan jalan sampai peningkatan mulai dari onderlah, lapen hingga hotmix. Meski belum menyeluruh setidaknya sudah terealisasi 70 persen.
“Setiap membangun ada konsep tidak sekedar membangun, kita rancang tampil beda walau mutu dan kualitas paling utama, namun kami merancang supaya bangunan jadi indah, seperti membangun jembatan, kami cat, bangun balai desa dibuat minimalis, gedung bumdes dan lainnya,” ujar Iwan sapaan akrabnya.
Berbagai cara ditempuhnya dalam memajukan desa Sumber Sari. Menariknya, dia tidak bergantung dari dana desa atau APBD. Jika hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah dia beroinsip butuh waktu lama untuk membangun desa.
“Jadi harus berinovasi dan membuat terobosan. Salah satunya menjalin komunikasi dan memanfaatkan pihak swasta, seperti bantuan masjid dari timur tengah, membangun pagar balai desa dan paving sumber dana dari CSR Bank Lampung,” paparnya menyatakan pemimpin harus visioner.
Harus berpikir Think out of the box, istilah lain sebagai kunci pemimpin tidak lagi berpikir teks book harus berani mengambil resiko memajukan daerahnya. Karena bagi Iwan, pembangunan tidak ada selesainya sampai kapan pun akan terus berkembang.
“Sekarang semua sudah terjawab, untuk akses ekonomi masyarakat sudah tidak susah, sekarang tidak ada mobil mobil mangker alas dasar nya sudah tercukupi ,dahulu beberapa kali orang sering patah AS, sekarang untuk akses belum nyaman keseluruhan tapi mempermudah agenda dan secara ekonomi secara mobilitas masyarakat,”tandasnya mengaku terus berkembang.
Begitu pun, sektor pendidikan, gedung TPA , Paud, sudah di bangun. Bidang kesehatan, gedung Posyandu tersedia sudah. Sehingga Peningkatan gizi masyarakat, baik melalui posyandu, Balita dan lansia, penanggulangan stunting semua program berjalan maksimal.
Untuk Sektor pertanian, desa tersebut telah memiliki Embung satu titik, sumur bor dari perternakan, alat-alat Alsintan, baik itu jonder maupun traktor , Lumbung pangan, Rumah pangan Lestari dari dinas ketahanan pangan. Begitupun fasilitas sarana olahraga cukup memadai.
Bahkan Iwan, ingin ada tribun dan gedung-gedung olah raga, futsal, bulu tangkis, itu salah satu inovasi desa, target sarana olah raga (Sorga) sebagai program pemerintah juga, walau tidak bisa kerjakan dalam kurun waktu satu tahun.
Untuk dusun dua diakuinya belum memiliki TPA, begitu pun di dusun satu, empat dan enam. Namun untuk gedung Posyandu tahun depan telah dianggarkan di dusun enam.
“Mengabdi dan berbuat demi kebaikan desa Sumber Sari, menjadi komitmen. Apapun jabatannya nanti saya akan tetap memberi pemikiran sumbangsih untuk kemajuan desa,”ujarnya.
Mudah-mudahan di beri umur panjang, diberi kesehatan, dan di berikan amanah oleh masyarakat.
“Untuk desa Sumber Sari belum bisa kita lepaskan, karena saya masih punya beban, masih banyak pembangunan yang harus di kawal,”pungkasnya. (Endri)