Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Jabar Bor Migas, Bukan Janji: Investor Internasional Siap Guyur Miliaran Dolar ke Sumur Idle

×

Jabar Bor Migas, Bukan Janji: Investor Internasional Siap Guyur Miliaran Dolar ke Sumur Idle

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Pekerja migas PHE ONWJ melakukan pengecekan fasilitas produksi Floating Storage Offloading (FSO)
Keterangan Foto: Pekerja migas PHE ONWJ melakukan pengecekan fasilitas produksi Floating Storage Offloading (FSO) - foto doc

BANDUNG Jabar menggandeng investor global untuk menghidupkan kembali sumur migas idle lewat teknologi C-EOR bernilai miliaran USD. Kolaborasi PT Migas Utama Jabar, Pertamina, dan Enerproco Global Indonesia diharapkan jadi titik balik kemandirian energi daerah. Kalau sumur tua bisa disuntik teknologi, siapa tahu ekonomi pun ikut muda kembali.

Ketika sebagian daerah sibuk menambal jalan berlubang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) justru memilih menambal sumur menganggur. Bukan sumur resapan, tapi sumur migas idle yang selama ini cuma jadi tempat nostalgia kejayaan minyak masa lalu.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Langkah strategis ini diwujudkan lewat kolaborasi antara PT Migas Utama Jabar (Perseroda), Pertamina, dan PT Enerproco Global Indonesia, perusahaan energi dengan DNA Houston–Jakarta yang sudah malang melintang di dunia Enhanced Oil Recovery (EOR) teknologi yang bisa “membangunkan” sumur tua agar kembali produktif tanpa perlu mantra.

Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar, Budi Kurnia, menyebut kerja sama ini bukan sekadar seremoni tanda tangan MoU, melainkan sinyal kuat bahwa Jawa Barat siap naik kelas menjadi pemain serius di sektor energi berbasis teknologi hijau.

“Kami ingin Jawa Barat jadi pusat investasi energi inovatif, bukan cuma jadi penonton,” ujar Budi, penuh energi (tanpa emisi).

Miliaran Dolar di Ujung Bor

PT Enerproco Global Indonesia, yang punya afiliasi langsung dengan ENERPROGROUP LLC (Houston, AS), membawa portofolio yang tak main-main: teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (C-EOR) yang terbukti mampu meningkatkan produksi minyak hingga 30 persen dari Original Oil in Place (OOIP).

Kalau biasanya angka 30 persen hanya muncul di diskon marketplace, kali ini muncul di ladang migas.
Dan nilainya? Miliaran dolar AS. Ya, miliaran bukan “milyar doang” versi APBD.

Proyek perdana akan digarap di lapangan migas E-Main dan Zulu di wilayah Jawa Barat, dengan opsi ekspansi ke lapangan potensial lainnya, baik di dalam maupun luar negeri.

MoU, Tapi Niatnya Bukan Formalitas

Kesepakatan dituangkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur PT Migas Utama Jabar, Muhamad Sani, dan Direktur Operasional PT Enerproco Global Indonesia, Risvi Shihab, di Bandung, Selasa (14/10/2025).

Sani menegaskan kerja sama ini adalah bagian dari upaya Pemprov Jabar untuk membangkitkan sumur-sumur migas tidur agar tidak terus jadi beban pajak.

“Kami ingin potensi migas Jabar dioptimalkan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, sesuai arah eksplorasi energi Gubernur Jawa Barat,” ujarnya, dengan nada antara harapan dan kalkulasi ROI.

Risvi Shihab menambahkan, pihaknya siap mendukung proyek ini dengan standar internasional yang seimbang antara profit dan planet.

“Kami membawa teknologi kelas dunia, tapi tetap ramah lingkungan. Sumur boleh tua, tapi produksinya harus tetap muda,” katanya penuh percaya diri.

Dari Sumur Idle ke Sumur Ide

Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa BUMD energi Jawa Barat mulai berpikir global tanpa kehilangan lokalitasnya. Di satu sisi, PT Migas Utama Jabar dapat memperkuat kemandirian energi daerah; di sisi lain, investor asing menemukan lahan baru yang lebih menjanjikan daripada sekadar menunggu harga minyak naik.

Jika semua berjalan sesuai rencana, bukan tak mungkin dalam beberapa tahun ke depan Jawa Barat tak hanya dikenal sebagai pusat industri kreatif, tapi juga pusat “sumur kreatif” yang bisa mengubah migas idle jadi profit aktif.

Untuk saat ini, warga boleh berharap satu hal: semoga sumur migas di Jabar tak ikut-ikutan seperti proyek infrastruktur lain ramai di awal, tenggelam di tengah, dan ditambal saat audit datang. ***


SHARE DISINI!