LAMTIM – Tidak ada orang yang terkonfirmasi terjangkit virus corona di Lampung Timur, dinilai sebagai buah kerja keras puskesmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur Nanang Salman Saleh mengatakan, apa yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Lampung Timur sebenarnya sama seperti di kabupaten/kota lain.
Namun, sejak awal masa tanggap darurat virus corona diberlakukan, puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama langsung diberdayakan.
“Puskesmas jadi ujung tombak dengan koordinasi di tingkat desa sampai kabupaten,” kata Nanang dilansir dari Kompas, Selasa (2/6/2020).
Nanang menjelaskan, pendekatan khusus dilakukan oleh tenaga kesehatan di puskesmas saat berhadapan dengan masyarakat.
Salah satunya, cepat tanggap dengan informasi yang beredar di masyarakat.
“Karena langsung bersentuhan dengan masyarakat, jadi informasi bisa langsung dipastikan,” kata Nanang.
Saat ada warga yang berobat, terutama yang mengalami gejala mirip Covid-19, maka tenaga medis di puskesmas bisa langsung menangani.
Misalnya ketika menangani orang dalam pemantauan (ODP), menurut Nanang, petugas puskesmas langsung membawa pasien ke RS Sukadana, Lampung Timur.
“Jika ternyata ODP itu bergejala, langsung diisolasi di RS Sukadana, begitu juga dengan PDP,” kata Nanang.
Untuk mempertahankan zero case atau nol kasus corona ini, Nanang mengatakan, puskesmas masih menjadi ujung tombak pertama.
“Koordinasi dari kabupaten hingga desa akan dimaksimalkan,” kata Nanang.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Lampung, hingga 2 Juni 2020, belum ada satupun pasien yang positif corona di Lampung Timur.
Wilayah lainnya yang juga zero case adalah Kabupaten Mesuji.
Namun, ada tiga ODP di Lampung Timur. Satu ODP dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah satu orang. Sebelumnya ada enam PDP yang meninggal dunia.
Dandim 0429/Lamtim Letkol Kav. Muhammad Darwis mengatakan apel gelar pasukan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut pelaksanaan mekanisme new normal atau tatanan kehidupan baru sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Khusus untuk wilayah Kodam II/Sriwijaya, kata Letkol M. Darwis, yang mendapat relaksasi PSBB yaitu Kota Palembang dan Prabumulih. Namun, kebijakan dari Panglima seluruh wilayah dalam lingkup Kodam II Sriwijaya agar melakukan operasi imbangan terkait pelaksanaan mekanisme new normal dimaksud.
Letkol Kav M. Darwis mengatakan operasi penegakkan disiplin protokol kesehatan tersebut digelar dengan tujuan agar Kabupaten Lamtim dapat mempertahankan zona hijau dari penyebaran Covid-19.
“Karena itu, disamping personel TNI/Polri, maka unsur personel dari BPBD, ASN, Satpol PP, koordinator pasar, dan lain-lain juga wajib terlibat dalam pelaksanaan operasi ini,” katanya.
Letkol Kav M Darwis menambahkan, dengan pemberlakukan mekanisme new normal tersebut, semua kegiatan yang tadinya terhenti akan beraktivitas kembali. Namun, dengan catatan harus tetap berdasarkan protokol kesehatan yang ketat dengan kehati-hatian serta tetap waspada. (*)