Scroll untuk baca artikel
LampungPertanian

Jagung Petani di Sekampung Udik, Diserang Hama ‘Bule’

×

Jagung Petani di Sekampung Udik, Diserang Hama ‘Bule’

Sebarkan artikel ini

LAMTIM – Petani jagung Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, saat ini dilanda kekhawatiran hama ‘bule yang menyerang tanaman mereka. Kondisi itu terjadi sejak awal musim tanam menjadikan permukaan daun memutih dan bisa berdampak pada gagal panen.

Selain hama bule, tanaman jagung yang mulai buah juga dimakan tikus, dan diserang hama kutu loncat. Tidak ada perhatian dari penyuluh pertanian setempat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Banyak penyakit sekarang, mulai menyerang tanaman jagung petani wilayah Sekampung Udik. Hal ini membuat kami khawatir gagal panen,”ungkap Salman, Petani Jagung Desa Gunung Sugih Besar, ke Wawai News, Kamis (4/2/2021).

BACA JUGA :  Dihadiahi Timah Panas, Ini Tampang Pelaku Ranmor Asal GSB

Dikatakan selain hama ‘bule’ ada kutu loncat dan ulat yang menambah beban bagi petani. Sedangkan berharap ada penyuluh pertanian bisa memberi solusi sama saja berharap turun hujan ditengah kemarau.

Meski telah diobati menggunakan pestisida atau obat alami lainnya tetapi sepertinya belum membuahkan hasil. Semakin dibiarkan bertambah besar, seluruh permukaan daunnya memutih dengan alur memanjang.

“Banyak tanaman jagung ditebang dijadikan pakan hewan ternak. Karena bule sepertinya mengganas,”papar Salman.

Menurutnya, petani berjaya yang diharapkan oleh Gubernur Lampung, masih jauh dari harapan. Karena harapan kepala daerah melalui program mulianya, tidak didukung oleh aparatur di wilayah. Contohnya saat ini, tanaman petani mulai diserang hama bule, penyuluh kemana?

BACA JUGA :  Menyoal Kelawar, Kudapan Khas Sekampung Limo Mego

“Sudah lah saat ini pupuk di Sekampung Udik langka, tanaman diserang hama. Petani harus berusaha sendiri, nanti saat panen harga anjlok,”tukasnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa modal untuk menanam jagung di areal seluas satu hektaran mencapai Rp7 jutaan. Saat ini pupuk subsidi jenis urea mencapai Rp135 ribu/karung. Tapi meski harga naik pupuk langka kondisinya saat ini.

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah daerah Lampung Timur terkait ketersediaan pupuk subsidi. Pasalnya tidak lama lagi, petani di Sekampung Udik, mulai memasuki masa tanam.