Perikanan

Jajar Kehormatan, Tradisi Baru KKP Kepada Penjaga Laut

×

Jajar Kehormatan, Tradisi Baru KKP Kepada Penjaga Laut

Sebarkan artikel ini
Tradisi "jajar kehormatan" sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan aparat dalam mengamankan kedaulatan pengelolaan perikanan di laut Indonesia.- foto ist

JAKARTA – Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) memiliki tradisi baru dalam penyambutan kedatangan Kapal Pengawas Perikanan yang berhasil menangkap kapal pelaku illegal fishing di Pangkalan Batam beberapa waktu lalu.

Jajar kehormatan menjadi sebuah tradisi baru yang diperkenalkan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Direktur Jenderal PSDKP yang didampingi oleh Direktur Pemantauan dan Operasi Armada serta Kepala Pangkalan PSDKP Batam, berbaris berjajar di haluan Kapal Pengawas Perikanan membalas penghormatan yang diberikan oleh seluruh Awak KP. Orca 03, KP. Hiu Macan Tutul 02 dan KP. Hiu 11. Itulah

BACA JUGA :  Menteri KP: Aturan Ekspor Benih lobster Belum Final

Menurut Adin, hal tersebut merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan aparat di lapangan dalam mengamankan kedaulatan pengelolaan perikanan di laut Indonesia.

“Ini tradisi yang akan kami mulai sebagi bentuk rasa hormat, terima kasih dan apresiasi atas kerja keras para aparat kita di lapangan yang dengan gigih dan gagah berani menjadi benteng KKP dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan kita,” terang Adin.

Adin mengungkapkan bahwa kinerja aparat di lapangan yang menghadapi tantangan yang berat dalam mengamankan laut Indonesia, layak untuk mendapatkan apresiasi.

Lebih lanjut Adin menjelaskan bahwa dalam setiap penangkapan kapal ikan asing ilegal yang dilakukan oleh jajarannya, tidak jarang mendapatkan perlawanan dari pelaku yang bisa saja membahayakan keselamatan jiwa dari petugas di lapangan.

BACA JUGA :  Hilangkan Kesan Kotor dan Kumuh, Pulau Pasaran di Lampung Disiapkan Jadi Kalaju

“Contoh yang paling konkrit adalah penangkapan kapal ikan asing berbendera Vietnam yang mencoba melarikan diri dan akhirnya mengalami overheat sehingga terbakar dan tenggelam. Aparat kami harus berjibaku di tengah api untuk melakukan upaya pemadaman dan evakuasi,” jelas Adin.

Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono, Ipunk demikian disapa, menjelaskan bahwa apresiasi dan perhatian dari negara kepada aparat yang berada di garis terdepan ini sangat penting dan akan semakin meningkatkan motivasi dan etos kerjanya.

“Hal-hal yang seperti ini akan semakin meningkatkan daya juang anak-anak di lapangan, karena mereka merasa mendapatkan dukungan dan perhatian dari pimpinannya,” jelas Ipunk.

Selama ini KKP terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan Awak Kapal Pengawas Perikanan.
Hal tersebut telah dilakukan melalui peningkatan Standar Biaya Masukan Lainnya (SBML) pada sejumlah komponen biaya untuk kapal pengawas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan sejak tahun 2020.