Scroll untuk baca artikel
TANGGAMUS

“Jalan Lurus Menuju Tanah Suci: Dua Tiket Umroh Pemenang Colour Run Nyangkut di Tikungan APBD”

×

“Jalan Lurus Menuju Tanah Suci: Dua Tiket Umroh Pemenang Colour Run Nyangkut di Tikungan APBD”

Sebarkan artikel ini
Foto: Bupati Tanggamus, Saleh Asnawi saat memberikan sambutan pada acara Colour Run 2025, Minggu 31 Agustus 2025, (foto_dni)

TANGGAMUS – Sudah sebulan lebih berlalu sejak ribuan warga Tanggamus berlari penuh warna di ajang Tanggamus Colour Run 2025 sebuah pesta olahraga, hiburan, dan harapan menuju Tanah Suci. Tapi rupanya, di balik warna-warni serbuk tepung dan senyum peserta, masih tersisa dua wajah yang belum sempat tersenyum di depan Kakbah.

Dari enam paket umroh yang dijanjikan sebagai hadiah utama, baru empat yang benar-benar “berangkat” ke Makkah. Dua sisanya masih “berlari di tempat”, tersangkut di tikungan tajam APBD Perubahan 2025.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Padahal, tagline pemerintahan Bupati Saleh Asnawi, “Jalan Lurus”, digadang-gadang jadi simbol transparansi dan kepastian. Tapi nyatanya, dua tiket umroh itu malah tersesat di belokan birokrasi.

“Tidak ada masalah, hanya menunggu pengesahan APBD Perubahan,” ujar Khonniro Kulbie, Kasubag Kesejahteraan Rakyat Setdakab Tanggamus, sebagaimana dilansir Wawai News, Kamis 16 Oktober 2025.

Sementara itu, empat pemenang yang sudah berangkat justru ditanggung oleh Rano Alfath dan istri, sang sponsor yang mungkin tak tega melihat janji suci itu berubah jadi “umroh dalam mimpi”.

Acara Colour Run yang digelar 31 Agustus lalu di Kompleks Islamic Centre Kota Agung itu sejatinya spektakuler. Lebih dari 2.500 peserta berdesak-desakan, melompat, tertawa, dan berharap nomor undiannya dipanggil.

Sorak-sorai menggema saat panitia mengumumkan hadiah yang bikin jantung dag-dig-dug, enam paket umroh, lima motor baru, puluhan sepeda, kulkas, mesin cuci, televisi, hingga hadiah rumah tangga semuanya berjejer bak mimpi warga pasca-gajian.

Bupati Saleh Asnawi pun tampil dengan senyum karismatik:

“Hadiah ini bentuk apresiasi kepada masyarakat. Semoga memberi kebahagiaan,” ujarnya.

Dan memang, bahagia setidaknya bagi empat orang yang sudah mencium Hajar Aswad.

Sisanya? Masih menunggu “restu” APBD. Entah di lembar berapa, kolom berapa, dan berapa lama lagi.

Ironisnya, kegiatan yang dimaksudkan untuk mendorong ekonomi lokal, mempromosikan pariwisata olahraga, dan menumbuhkan budaya hidup sehat kini malah jadi contoh klasik bagaimana birokrasi bisa membuat lari sehat berubah jadi lari tempat.

Enam orang dijanjikan surga dunia, tapi dua di antaranya masih tertahan di lobi anggaran.

Tapi tak perlu khawatir di Tanggamus, “jalan lurus” memang ada. Hanya saja, kadang lewat belokan panjang bernama pengesahan anggaran.

Dan siapa tahu, di akhir tahun nanti, dua pemenang itu akhirnya benar-benar berangkat setelah melewati rute paling sakral di republik ini: maraton administrasi.

Tanggamus Colour Run 2025: ketika janji jalan lurus menemukan tikungan bernama birokrasi.***

SHARE DISINI!