Mereka jelasnya hidup seadanya hanya menggunakan lampu minyak yang dibuat dari solar. Gubug reot itu dibuat seadanya dari bahan bambu, hal yang lebih miris lagi mereka tidak memiliki sanitasi.
Menurutnya berbagai upaya telah dilakukan IJS untuk membantu agar Siti bersama kedua adiknya bisa lebih layak. Tapi masih belum ada jalan terang.
“Siti bersama adik perempuannya hanya sebagai kuli angkut batu keriting di Batu Pengajar. Mereka tidak memiliki penghasilan tetap, makan seadanya dari bantuan atau dari tanaman yang ada di sekitar gubug,”ujarnya.
BACA JUGA ; Warga Negarabatin Tuntut Perombakan Aparatur Desa
Lebih lanjut Zainal membenarkan bahwa baru-baru ini dari Kementrian Sosial RI bekerja sama dengan IJS mengunjungi gubuk janda yang hidup bersama dua adiknya di tengah hutan atau peladangan di wilayah Desa Negara Batin.
Mereka tinggal di hutan terletak di Dusun 6 Desa Negara Batin Kecamatan Jabung kabupaten Lampung Timur. Kunjungan Kemensos memberikan bantuan sebesar Rp2 juta untuk kebutuhan Ibu Siti.
“Kunjungan Kementrian Sosial itu atas laporan dari (IJS). Namun hanya memberikan bantuan berupa uang tunai untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari mengingat ibu siti dan adik nya merupakan Kuli angkut batu,”tandasnya.
BACA JUGA :Nenek Sebatang Kara di Jabung, Luput Dari Perhatian Pemerintah
Kekinian jelasnya keluarga Ibu Siti informasinya telah menghibahkan tanah kosong di dekat perkampungan untuk dibuatkan rumah.
“Sekarang kendala yang terjadi uang untuk membangun rumah layak untuk dijadikan tempat tinggal Ibu Siti dan kedua adiknya itu. IJS akan terus berjuang agar Siti bersama dua adiknya bisa tinggal ditempat yang layak dan memiliki penerangan,”pungkas sumber Wawai News.***