JAKARTA – Indeks Kota Toleran tahun 2024 di Bekasi jeblok. berdasarkan studi Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang diselenggarakan oleh SETARA Institute, Kota Bekasi menempati urutan ke-7 Nasional dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
Sebelumnya, SETARA Institute telah melakukan verifikasi terhadap 94 pemerintah daerah se-Indonesia, yang kemudian mengerucut menjadi 20 daerah hasil pemeringkatan.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, kepada perwakilan Pemerintah Kota Bekasi di Hotel Bidakara, Jakarta.
Apresiasi ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas upaya berkelanjutan Kota Bekasi dalam mempromosikan dan mempraktikkan nilai-nilai toleransi di tengah masyarakatnya yang majemuk.
Kepala Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi, H. Abdul Manan, menyatakan, meskipun peringkat Kota Bekasi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sesuatu bagian dari dinamika dalam membina toleransi di daerah.
Diketahui bahwa pada tahun 2023 torehan toleran di Kota Bekasi berada di peringkat kedua. Kemudian pada tahun 2022 berada diperingkat 3. Namun pada tahun 2024 tingkat toleran di Kota Bekasi sesuai data IKT langsung meloncat di peringkat ke-7.
“Penurunan peringkat ini adalah dinamika dalam rangka membina toleransi di daerah. Kota Bekasi yang dikenal sebagai miniatur Indonesia dengan 2,6 juta masyarakatnya yang beragam, namun kita terus berupaya agar semua dapat berjalan lancar, damai, dan rukun,” ujar Ketua FKUB Kota Bekasi, H. Abdul Manan.
Ia menambahkan, atas nama Pemerintah Kota Bekasi, pihaknya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada SETARA Institute atas penghargaan ini serta kepada seluruh tim yang telah bekerja keras menilai kota-kota di Indonesia.
H. Abdul Manan juga berharap pencapaian ini dapat memacu semangat seluruh elemen masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas toleransi.
“Kami berharap pencapaian ini menjadi penyemangat dan kami tidak berkecil hati. Kami akan terus berupaya memperbaiki segala kekurangan, semoga tahun depan kita bisa meraih hasil yang lebih baik,” pungkasnya.
Terpisah, Sekda Kota Bekasi, Junaedi mengaku terkejut dengan penurunan peringkat tersebut. Dikatakan Pemerintah Kota Bekasi akan melakukan evaluasi mendalam untuk memahami penyebab penurunan ini serta merancang regulasi yang diperlukan guna meningkatkan kembali skor toleransi kota.
“Peringkat boleh turun, tetapi komitmen kami terhadap toleransi dan kerukunan umat beragama tidak akan pernah goyah,”ungkap Junaedi ketika ditanya beberapa media di Jakarta.
Ia menegaskan torehan sekarang, bukan tentang penghargaan semata, melainkan tentang nilai kemanusiaan, dan toleransi keagamaan akan terus kami perjuangkan.***