Budaya

Jejak Peradaban Negeri Ider Budi di Desa Gunung Sugih Besar

×

Jejak Peradaban Negeri Ider Budi di Desa Gunung Sugih Besar

Sebarkan artikel ini
Batu Penamparan dipercaya jadi satu sejarah negeri ider budi di desa Gunung Sugih Besar
Batu Penamparan sisa peradaban masa lampau yang masih ada di Desa Gunung Sugih Besar,

WAWAINEWS.ID, LAMTIM – Negeri Ider Budi atau lebih dikenal sebagai Tiyuh Tuho (Kampung Tua-ed) berlokasi di Desa Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur. Negeri Ider Budi adalah bagian jejak misteri tentang sejarah peradaban masa lampau yang dipercaya turun temurun oleh warga setempat sejak berabad abad silam. 

Tiyuh Tuho itu sendiri, sebutan kekinian untuk menggambarkan lokasi Negeri Ider Budi yang dipercaya sebagai Kampung Pertama sebelum ada nama Desa Gunung Sugih Besar. Lokasi Tiyuh Toho itu sekarang dikelilingi oleh lahan peladangan. Kental dengan cerita mistis begitu lah tutur yang berkembang di kalangan warga setempat jika menyebut nama Tiyuh Toho.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Banyak benda peninggalan zaman dulu ditemukan di lokasi tersebut, sebagai salah satu bukti wilayah itu dulu pernah ditempati sebagai perkampungan, adapun diantaranya seperti pernak pernik porselin, dari dinasti china seperti pecahan piring dan lainnya sebagai pelatan orang zaman dulu.

BACA JUGA :  KKP Perkuat Masyarakat Hukum Adat di Wakatobi

BACA JUGA : Sejarah Keratuan Pugung, Melinting dan Ratu Darah Putih

Dipercaya sebagai batu peminuman, saat ini masih berada di Tiyuh Toho

Menurut cerita tutur masyarakat setempat, bahwa Tiyuh Tuho saat bernama Negeri Ider Budi, diyakini masih menganut kepercayaan Budha dan animisme sebelum masuknya Islam diperkirakan pada tahun 1100 Masehi. Itu dibuktikan dari peninggalan peninggalan seperti punden berundak masih terdapat di beberapa lokasi wilayah itu bersama tempat lainnya diperkirakan sebagai tempat pemujaan zaman dulu.

Negeri Ider Budi, lokasinya tidak jauh dari Kampung Induk Desa Gunung Sugih Besar tepatnya di Dusun 1. Sampai sekarang beberapa jejak sejarah keberadaan penghuni di Kampung itu masih terlihat. Namun sayang tidak terurus.

Nama Tiyuh Toho menjadi legenda, diceritakan secara turun temurun, bagi warga Desa Gunung Sugih tentunya tidak asing lagi. Namun demikian asal muasalnya dan cerita dibaliknya masih mengandung misteri. Tidak ada yang bisa menceritakan secara pasti.

BACA JUGA :  Tari Cetik Kipas Melinting Tampil di Istana Negara pada HUT ke-78 RI, Dibawakan 150 Penari dari Desa Nibung

Peninggalan peradaban masa lampau sebelum masuknya Islam di wilayah itu seperti batu peminuman, batu bergambar telapak tangan, punden berundak , seperti di lokasi Taman Purbakala dan lainnya hanya terbiar begitu saja. Tiyuh Toho menjadi kampung menyeramkan, dan penuh misteri secara turun temurun.

BACA JUGA :Hikayat Keratuan Pugung, Versi Keturunan Ratu Darah Putih

Menukil dari tulisan milik PN Jayo Kesumo, mantan Kepala Desa Gunung Sugih Besar era Orde Baru, tentang sejarah desa Gunung Sugih Besar, bahwa Negeri Ider Budi, memiliki makna tersendiri yakni memancarkan segala kebaikan.

Negeri Ider Budi tersebut dikisahkan di pimpin seorang sakti mandraguna bernama Datuk Binjai dengan dibantu seorang bernama Ketanggai Bidang yang perawakannya digambarkan sosok orang besar dengan memiliki kuku jari panjang. Ketika itu Negeri Ider Budi masih memeluk agama Budha dan animisme.

BACA JUGA :  IDI Bandar Lampung Minta Pemerintah Teliti Manfaat Daun Sungkai

Namun suatu ketika dikisahkan bahwa Negeri Ider Budi kedatangan seorang alim ulama untuk mensyi’arkan agama Islam berama Tuan Rajo Belunguh. Ia datang ke Negeri Ider Budi dan mengajak penguhuni kampung yang dipimpin seorang sakti mandraguna itu untuk memeluk Islam. Alim Ulama itu adalah utusan dari Negeri Pagaruyung Marga Semaka Kota Agung, Tanggamus.

BACA JUGA : Desa Gunung Sugih Besar, Tiyuh ‘Keramat’

Tuan Belunguh adalah tokoh yang membawa Islam ke Negeri Ider Budi dan makamnya pun di Keramat kan di wilayah Gunung Sugih Besar. Namun sayang, Tuan Belunguh, belum diketahui secara detail dan hanya berdasarkan cerita tutur saja.

Kehadiran Tuan Rajo Belunguh digambarkan sebagai ulama penyebar agama Islam. Kehadirannya saat itu pun dikisahkan diterima sebagian masyarakat Negeri Ider Budi, hingga membuat daerah itu terpecah sebagian dari menerima ajarannya dan memeluk Islam.