WAWAINEWS.ID – Pawai topeng menjadi ikon utama K-Fest atau Festival Krakatau 2023 di halaman stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandarlampung, pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Tema K-Fest tahun ini yaitu ‘Nemui Nyimah’ bermakna ramah tamah dalam menyambut tamu yang jadi pokok filsafah hidup masyarakat Lampung yang lebih dikenal dengan pi’il pesenggiri.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pun mengajak masyarakat di daerahnya untuk melestarikan budaya tradisional penutup wajah atau tuping Lampung.
BACA JUGA : Festival Krakatau 2022, Perkuat Terwujudnya Travel Pattern di Lampung
Dikatakan bahwa tuping atau topeng merupakan salah satu budaya asli Lampung yang ada di beberapa daerah dengan fungsi penggunaan berbeda-beda.
“Budaya yang sengaja ditampilkan yaitu tuping Lampung, saat masa penjajahan Belanda digunakan untuk menghindari dan mengusir penjajah. Jadi, harapannya masyarakat bisa melestarikan tuping ini dengan baik,” katanya.
Menurutnya pelestarian budaya tradisional itu dapat dilakukan salah satunya dengan menggabungkan kegiatan budaya dengan pariwisata seperti Festival Krakatau.
BACA JUGA : Festival Kemilau Tapis Lampung, Bantu UMKM Perajin Tapis
“Berbagai pesona alam ditampilkan untuk mendukung pariwisata, lalu ada budaya yang sengaja ditampilkan juga sebagai ikon. Sebenarnya untuk tuping semua kabupaten menggunakan, diawali dari Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat, diperkirakan pada abad ke-8, untuk mengusir penjajah dan sekarang jadi atraksi budaya serta fungsinya sebagai pusaka juga harus tetap dijaga,” paparnya.
Jaga kelestarian budaya