TANGGAMUS – Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Tanggamus, Retno Novia Damayanti, mengatakan kuota distribusi LPG 3 Kg sepenuhnya ditentukan pihak Pertamina. Diakuinya kuota belum mencukupi kebutuhan seluruh warga.
Alokasi kuota LPG 3 Kg dari Pertamina untuk Kabupaten Tanggamus disebutkan pada tahun 2025 hanya sebesar 2 persen atau 12.790 MT. Hal itu menanggapi kelangkaan Gas LPG di Kabupaten Tanggamus.
“Gas LPG 3 Kilogram ini didistribusikan melalui 9 agen dan 433 pangkalan, dengan pembagian yang dilakukan secara bertahap,”ucap Kadiskoperindag Tanggamus dikutip wawai news terkait kelangkaan gas dan harga melambung jelang IdulFitri.
Menurutnya tingginya aktivitas warga selama bulan suci Ramadhan menjelang Lebaran 1446 H juga berkontribusi terhadap meningkatnya permintaan LPG 3 Kg.
“Di lapangan, ditemukan adanya praktik permainan harga di warung-warung yang menjual LPG 3 Kg dengan harga jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),”ujar Retno mengakui adanya penggunaan LPG 3 Kg yang tidak tepat sasaran.
“Jika LPG 3 Kg digunakan sesuai peruntukannya, yaitu bagi masyarakat miskin, kelangkaan ini seharusnya tidak terjadi. Namun, kenyataannya di lapangan, LPG 3 Kg digunakan oleh pihak di luar sasaran serta banyak masyarakat yang memiliki lebih dari satu tabung,” ungkap Retno.
Terkait harga, Kadis Retno menegaskan bahwa agen dan pangkalan yang menjual LPG 3 Kg di atas HET, yakni Rp 20.000 per tabung, akan mendapatkan sanksi.
“Pemda Tanggamus akan menegur bahkan menutup pangkalan yang terbukti menjual di atas harga HET,” tegasnya.
Dikonfirmasi langkah konkret terhadap warung-warung yang menjual LPG 3 Kg dengan harga melampaui batas yang ditetapkan, Kadis Retno berjanji akan segera membahas persoalan ini dengan tim TPID.
Ketua Yayasan Penelitian Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat (YPPKM) menganggap Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Tanggamus gagal atasi menjaga kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram.
Pasalnya kelangkaan gas 3 kg yang terjadi ternyata tidak hanya di wilayah Kota Agung, tapi terjadi di seluruh wilayah kecamatan wilayah Tanggamus.
Ketua YPPKM Adi Putra Amril menilai Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Tanggamus Retno Novia Damayanti, dianggap gagal mengatasi masalah kelangkaan ini yang terus berulang setiap tahun jelang Hari Raya Idulfitri