KOTA BEKASI – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kumpulkan empat kepala daerah di wilayah Bodebek yakni di Kota Bekasi dalam rangka mencari solusi terkait penanganan banjir musiman yang terus terjadi di wilayah Bogor, Bekasi dan Depok.
Empat kepala daerah di kawasan Bodebek yang dikumpulkan itu, antara lain Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, Wali Kota Depok, Supian Suri dan Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Kang Dedi Mulyadi menyampaikan koordinasi ini salah satu kesepakatan pentingnya bahwa empat daerah akan iuran dalam menyelesaikan persoalan pertemuan tiga kali yang di sebut muara di wilayah Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
“Rapat koordinasi ini tidak hanya omon-omon, tapi kita serius menangani banjir, kita juga sudah sepakat akan iuran kurang lebih dana terkumpul Rp500 miliar untuk penanggulangan banjir,”tegas KDM.
Kang Dedi usai rapat koordinasi menegaskan mengumpulkan empat kepala daerah di Kota Bekasi dalam rangka membahas permasalahan banjir dan progres penanganannya dari setiap daerah yang terdampak banjir.
“Kita lakukan bersama sesuai dengan daerah masing masing, apa permasalahannya dipaparkan satu satu untuk langkah solusinya.”ujar Dedi.
Selain itu, Dedi tegaskan pengerjaan akan dilakukan secepatnya yakni pada hari Senin pekan depan di mulai dari Kabupaten Bekasi yang menurunkan alat berat.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto melalui media sosial milik Gubernur Jawa Barat (@dedimulyadi71) menjelaskan mengenai pertemuan Sungai Cilengsi, Kali Cikeas, dan Kali Bekasi yang ujugnya di Bogor (Bojong Kulur) yang selama ini menjadi problem.
Tri Adhianto akan melebarkan sungai yang ada karena sungai tersebut sebenarnya bisa di perlebar lagi, dan akan adanya bendung koja melalui dana PJT yang akan membuat bendung koja semakin banyak menampung air.
Penangan Banjir Bodebek
Diketahui bahwa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, hadir di Kota Bekasi pada 7 Maret 2025 dan menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani banjir dengan berkesinambungan, bukan sekadar kegiatan musiman saat musim banjir.
“Kita ini jangan suka menyelesaikan masalah musiman, ketika musim banjir hanya beberapa kegiatan kita buat, setelah reda kita hilang lagi,” kata Dedi, di gedung Pemerintah Kota (Pemkot Bekasi), Jum’at (7/3/2025).
Ia menambahkan bahwa kawasan puncak harus dikembalikan menjadi hutan dan perkebunan dengan daya serap air terbaik. Pemerintah berkomitmen menyelesaikan di hulu, dan di hulu Pemprov Jabar bersama Bupati Bogor memiliki progres yang sudah dilakukan dan akan terus dilakukan.
“Aliran sungai yang dari puncak sampai Bekasi perjalanan itu banyak hambatan, ada pembangunan pemukiman, pembangunan kawasan, kemudian sisa-sisa kerukan tanahnya lari ke sungai, itu harus dibenahi,” ungkap Kang Dedi, sapaannya.
Lebih lanjut, Kang Dedi mengungkapkan dua langkah yang perlu dilakukan, yaitu normalisasi sungai melalui pengerukan dan pelebaran dan menyikapi relokasi warga yang memerlukan waktu dan tidak memungkinkan dilakukan saat musim kemarau.***