BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan ciri-ciri kegagalan sebuah kepemimpinan pada saat khutbah IdulFitri 1446 H di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, pada Senin (31/3/2025).
Antara seperti jika pengemis masih ada di perempatan jalan, anak yatim tidak bersekolah dan rumah warga miskin mau roboh, itu menunjukkan kegagalan seorang Gubernur.
“Kegagalan seorang gubernur itu jika masih ada pengemis di perempatan jalan, anak yatim yang tak bersekolah, orang miskin yang rumahnya mau roboh,” ujar Dedi Mulyadi pada khutbah salat Idul Fitri 2025
Berikutnya kegagalan kepemimpinan di daerah dalam menjalankan tugasnya. Menurut dia, jika ada warga yang sampai bunuh diri akibat jeratan pinjaman online (pinjol) atau Bank Emok.
Melalui khutbah IdulFitri tersebut KDM sapaan akrab mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengajak masyarakat untuk menjadikan 1 Syawal sebagai momentum membangun kesadaran kolektif baik dalam aspek ritual maupun spiritual.
“Mari jadikan 1 Syawal ini sebagai kesadaran kolektif ritual dan spiritual,” kata Dedi. Dedi tiba di Lapangan Gasibu sekitar pukul 06.30 WIB dengan mengenakan pakaian muslim berwarna putih serta sarung.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam acara ini, di antaranya Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa, Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam, Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan, serta Sekda Jabar Herman Suryatman. Usai shalat, Dedi Mulyadi menggelar silaturahmi dengan masyarakat hingga pukul 07.30 WIB.
Warga juga diberi kesempatan untuk menyampaikan langsung ucapan Idul Fitri kepada gubernur dalam acara open house di Gedung Pakuan, yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 10.00 WIB. ***