Kita akan tempuh jalur damai, atau dengan cara- cara sesuai aturan hukum. Kita tidak mau ada pihak- pihak yang memboncengi penegak hukum sehingga proses penangkapan Saudara Wilson dilakukan tanpa prosedur hukum.
Saya marah betul, dengan peristiwa hari ini dan juga video yang menunjukkan bagaimana Saudara Wilson diperlakukan tidak manusiawi ibarat teroris dan menjadi musuh bersama aparat.
Saya menghargai aparatur negara, menghargai kepolisian dan saya menghargai teman- teman yang ada di Lampung, khususnya Lampung Timur.
Tapi penegakkan hukum harus ditegakkan bukan berarti melakukan tindakan dengan cara kekerasan.
Dan saya juga memaklumi psikologis Saudara Wilson yang di lapangan karena lelah, letih dan juga kecapaian sehingga beliau berada dalam kondisi yang tidak terkontrol.
Saya minta kepada teman-teman untuk bisa menahan diri. Kita akan hadapi secara baik-baik.
Kalau ini bisa diselesaikan secara musyawarah dan damai, mari kita selesaikan. Tapi kalau ini tetap dilanjutkan, kita akan lanjutkan sampai proses hukum ditegakkan seadil-adilnya.
Saya yakin betul, peristiwa ini tidak terlepas dari pemberitaan yang ada di Lampung, kasus- kasus yang diangkat teman-teman di PPWI.
Semua peristiwa ini akan kita respon dengan cerdas. Selagi ada waktu untuk rekonsiliasi dan menempuh dengan jalur damai kita memiliki ruang untuk teman-teman (oknum petugas) yang melakukan kekerasan terhadap Wilson.
Tapi sebaliknya apabila tidak ada jalur lain dan Saudara Wilson akhirnya dikriminalisasi, diproses secara hukum, bahkan dipenjara maka kita akan tempuh jalur selanjutnya di jalur hukum dan jalur politik.
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Salam dari saya.
Fachrul Razi
Sekretaris Jenderal PPWI